Gedung Putih Dilaporkan Berencana Melakukan Serangan Besar-Besaran ke Iran
B-2

Gedung Putih Dilaporkan Berencana Melakukan Serangan Besar-Besaran ke Iran

Negara-negara di seluruh dunia telah menyatakan keprihatinannya atas rencana Washington untuk mengerahkan 1.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah di atas kehadiran yang sudah cukup besar yang ditempatkan di sana setelah serangan sabotase yang terlihat pekan lalu terhadap dua kapal tanker minyak di lepas pantai Iran.

Amerika Serikat dilaporkan berencana melakukan serangan taktis besar-besaran terhadap sasaran Iran. Hal ini diungkapkan seorang diplomat Barat di markas PBB di New York kepada surat kabar Maariv Israel.

“Pemboman akan sangat besar tetapi akan terbatas pada target tertentu,” kata sumber anonim itu, tanpa menyebutkan secara spesifik apa jenis targetnya sebagaimana dilaporkan Maariv dan dikutip Sputnik Selasa 18 Juni 2019.

The Jerusalem Post memperkirakan serangan itu mungkin menargetkan fasilitas yang terkait dengan program nuklir Iran.

Menurut sumber-sumber Maariv, Gedung Putih telah membahas opsi aksi militer terhadap Iran secara panjang lebar, dengan Presiden Trump sendiri tidak antusias tentang prospek serangan, tetapi ‘kehilangan kesabaran’ dan membiarkan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk mendorong maju dengan kebijakan pilihannya.

Menurut pejabat tersebut, diskusi tingkat tinggi tentang kemungkinan opsi militer melibatkan komandan senior, pejabat Pentagon dan penasihat presiden, menurut para pejabat anonim.

Pekan lalu, menyusul serangan terhadap dua tanker di Teluk Oman, Menteri Luar Negeri Amerika Pompeo segera menyalahkan Iran atas serangan itu. Teheran dengan tegas menolak tuduhan Pompeo. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Amerika membuat klaimnya tanpa sedikit pun bukti  dan menuduh pejabat pemerintah Trump dan sekutu Teluk mereka terlibat dalam “diplomasi sabotase” untuk “menutupi” terorisme ekonomi mereka melawan Iran. “