More

    Inggris Kerahkan Marinir ke Teluk Oman

    on

    |

    views

    and

    comments

    Ketegangan yang meningkat pasca serangan tanker di Teluk Oman pada 13 Juni mendorong Inggris juga melakukan pergerakan militer.

    Daily Star mengutip sumber tanpa nama melaporkan Sabtu 15 Juni 2019 Marinir Kerajaan tersebut sedang dikerahkan ke Teluk Oman.

    Pasukan konon akan ditugaskan untuk menjaga kapal-kapal Inggris, menggunakan peralatan untuk mencari di laut terbuka untuk “kapal serangan cepat Iran” dan “mengakhiri” mereka jika dianggap perlu.

    “Kami telah memiliki pasukan marinir di wilayah ini untuk operasi anti-pembajakan dan anti-teroris selama beberapa waktu. Jika situasi saat ini meningkat saya berharap kita akan melihat lebih banyak personel dikerahkan untuk mendukung operasi,” kata sumber tersebut.

    Menurut tabloid Daily Star, marinir akan dilengkapi dengan senapan sniper dan senapan mesin ringan, tetapi mereka telah diperintahkan untuk menggunakannya hanya sebagai pilihan terakhir.

    Diperkirakan 120 pasukan khusus dari 42t Commando, sebuah unit di bawah Royal Marines 3 Commando Brigade , sedang menuju Bahrain sebagai bagian dari apa yang dijuluki Special Purpose Task Group 19, kata Daily Star. Kementerian Pertahanan belum mengomentari laporan sejauh ini.

    Sebelumnya  Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan bahwa Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) “hampir pasti” berada di balik serangan itu.

    “Tidak ada aktor negara atau aktor non-negara yang bisa bertanggung jawab. Serangan-serangan terbaru ini dibangun di atas pola perilaku Iran yang tidak stabil dan menimbulkan bahaya serius bagi kawasan itu, ” kata Hunt.

    Namun pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn telah mempertanyakan penilaian itu dan bersikeras perlunya bukti yang kredibel.

    Pernyataan menteri luar negeri menyusul perilisan sebuah video oleh Komando Sentral Amerika yang memperlihatkan pasukan Iran memindahkan ranjau yang tidak meledak dari salah satu lambung kapal tanker sebagai “bukti” bahwa Iran adalah biang keladinya.

    Namun sejumlah negara seperti Jerman, mengatakan bahwa rekaman itu tidak cukup untuk membuktikan bahwa Teheran yang harus disalahkan. Yutaka Katada, presiden perusahaan Jepang yang mengoperasikan kapal tanker Kokuka Courageous juga meragukan hal tersebut.

    “Saya kira tidak ada bom waktu atau benda yang menempel di sisi kapal. Ranjau tidak merusak kapal di atas permukaan laut. Kami tidak tahu pasti apa yang menabraknya, tetapi itu adalah sesuatu yang terbang ke arah kapal,” kata Katada dikutip media Jepang.

    Iran telah berulang kali membantah keterlibatannya dalam insiden itu dan meminta Amerika Serikat untuk menghentikan “permainan menyalahkan.”

    Dua kapal tanker minyak yang membawa “kargo terkait Jepang”, Kokuka Courageous, terdaftar di Panama dan dioperasikan oleh Kokuka Sangyo Co Jepang, dan Front Altair berbendera Kepulauan Marshall, yang dimiliki oleh Frontline Norwegia, mengalami ledakan akibat serangan di Teluk Oman pada 13 Juni .

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this