Komando Pusat Amerika merilis bukti video dan foto yang menunjukkan kapal cepat Angkatan Laut Iran atau Korps Pengawal Revolusi Islam mengambil sebuah ranjau yang tidak meledak dari lambung kapal Kokuka Courageous yang diserang. Langkah itu sangat berani mengingat perhatian dan pengawasan besar terus diberikan pada kapal tanker yang diserang tersebut.
Selain itu, USS Bainbridge, kapal perusak kelas Arleigh Burke Angkatan Laut Amerika di lokasi kejadian juga mengambil foto ini yang menunjukkan salah satu ranjau masih melekat pada lambung.
Menurut Angkatan Laut Amerika, kapal cepat Iran pergi ke kapal dan melepaskan ranjau yang tidak meledak tersebut sekitar sembilan jam setelah panggilan darurat pertama dari kapal tanker masuk.
Ini tampaknya menjadi langkah yang aneh oleh Iran. Kapal kecil, yang juga mengemas autocannon ZU-23 23mm, kemungkinan dikirim kembali ke tempat asalnya setelah melepas ranjau. Menurut sumber War Zone, helikopter, drone, dan P-8 Poseidon Amerika berada di atas area sepanjang hari. Belum belum lagi aset permukaan dan bawah permukaan dan aset sekutu Amerika di sekitarnya.
Selain itu kapal cepat membawa banyak orang hingga sangat aneh untuk misi yang berisiko. Mungkin komandan mereka mengatakan lebih baik mengambil risiko daripada membiarkan ranjau itu ada di sana dan menderita konsekuensi internal.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Mike Pompeo secara tegas menyalahkan Iran terkait serangan yang dialami dua kapal tanker minyak pada Kamis dan terapung-apung di Teluk Oman.
“Berdasarkan penilaian pemerintah Amerika Serikat, Rapublik Iran bertanggung jawab atas serangan-serangan itu yang terjadi di Teluk Oman hari ini,” kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kepada wartawan tanpa menyediakan bukti nyata.
“Penilaian ini didasarkan atas intelijen, senjata yang digunakan, level kemampuan yang diperlukan untuk melakukan operasi tersebut, serangan-serangan yang serupa yang baru-baru ini dilakukan Iran atas perkapalan, dan fakta tak ada kelompok lain terkait di kawasan itu yang memiliki sumber daya dan kemampuan untuk bertindak dengan tingkat kecanggihan tinggi,” kata Pompeo.
Harga-harga minyak mentah naik lebih 4 persen setelah serangan-serangan yang terjadi dekat jalan masuk ke Selat Hormuz, lintasan perkapalan yang krusial bagi Arab Saudi dan produser-produser energi lainnya di Teluk, menimbulkan ketakutan-ketakutan gangguan-gangguan seperti itu dapat berdampak atas aliran minyak dari Timur Tengah. Harga-harga kemudian meningkat 2 persen.
Washington menuding Teheran juga berada di belakang serangan serupa pada 12 Mei atas empat tanker di kawasan yang sama.
Tak satupun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut. Para pengamat memperingatkan ada kesimpulan-kesimpulan yang diambil mengenai pelaku serangan itu, dengan menyatakan Iran mungkin sebagai pelaku serangan-serangan tersebut tetapi juga ada pihak lain yang berbuat untuk memojokkan Teheran.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menggambarkan insiden-insiden tersebut “mencurigakan” di Twitter dan menyerukan dialog regional. Teheran telah membantah bertanggung jawab atas serangan-serangan 12 Mei.
Seorang pejabat keamanan Eropa mengatakan negaranya sangat berhati-hati dalam membuat penilaian mengenai insiden itu.