Sepeti dilaporkan sebelumnya ledakan telah menghantam dua kapal tanker minyak di Teluk Oman dalam apa yang disebut sebagai “serangan” terhadap kapal.
Dua kapal yang tengah berlabuh itu diidentifikasi sebagai Front Alrair Kokuka Courageous yang diduga dihantam oleh torpedo.
Berdasarkan pemberitaan media Pakistan dikutip Daily Mirror Kamis 13 Juni 2019 salah satu dari kapal milik perusahaan Norwegia itu diserang ketika membawa minyak mentah.
Armada Kelima Amerika Serikat (AS) yang bermarkas di Bahrain mengumumkan mereka menerima sinyal darurat dari kedua kapal itu.
“Pasukan laut Amerika di kawasan itu menerima dua sinyal darurat berbeda antara lain pada pukul 06.12 dan satunya lagi pukul 07.00 waktu setempat,” demikian pernyataan Armada Kelima.
Insiden itu terjadi di tengah memanasnya hubungan antara AS dan Iran menyusul serangan terhadap empat kapal di Uni Emirat Arab (UEA) pada Mei lalu.
Press TV Iran telah mempublikasikan di Twitter rekaman udara kapal tanker yang diserang itu. Rekaman menunjukkan kapal itu masih mengapung tetapi dalam kondisi terbakar. Sebelumnya ada laporan yang mengatakan saalah satu kapal tanker yang diserang telah tenggelam.
Pada hari Kamis, dua kapal tanker minyak yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Frontline dan Bernhard Schulte mengalami kerusakan dalam dugaan serangan di dekat Selat Hormuz, arteri minyak paling penting di dunia.
Aerial footage shows one of the oil tankers targeted in the Sea of Oman#SeaofOman pic.twitter.com/mdvEPPT3J4
— Press TV (@PressTV) June 13, 2019