More

    Dardanella, Meriam Penakluk Konstantinopel (IV): Pengubah Sejarah, Mempermalukan Inggris

    on

    |

    views

    and

    comments

    Meriam telah digunakan dalam perang pengepungan sebelumnya, tetapi apa yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang pengeboman Muhammad II adalah intensitas dan durasinya.

    Tidak ada tentara lain di dunia yang memiliki bahan-bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pemboman artileri berkelanjutan dalam skala ini.  Melakukan serangan meriam siang dan malam, dan bongkahan tembok terus runtuh.

    Pada tanggal 28 Mei, senjata telah menembak secara terus menerus selama 47 hari, menghabiskan 55.000 pon bubuk mesiu dan memberikan sekitar 5.000 tembakan serta membuat sembilan lubang besar di dinding luar. Kedua belah pihak kelelahan.

    Muhammad II tahu waktunya telah tiba.  Pada tanggal 29 Mei 1453, ia memerintahkan serangan skala penuh klimaks. Pada pukul 01.30 dini hari,  pasukan Ottoman bergderap ke depan sepanjang sektor sepanjang empat mil. Di belakang mereka meriam-meriam  menyalak.

    Tembakan-tembakan batu menyembur ke dinding. Suara luar biasa dari pertempuran itu begitu memekakkan telinga. ”Udara tampak seperti terpecah.Sepertinya sesuatu dari dunia lain,” kata seorang saksi mata.

    Setelah beberapa jam pertempuran, salah satu meriam besar mendaratkan serangan langsung ke benteng dan membuka lubang. Debu dan asap meriam mengaburkan garis depan, tetapi pasukan Ottoman bergerak cepat ke celah tersebut. Pasukan Muhammad II segera menembus pertahanan dan dan menguasai Konstantinopel.

    Muhammad II telah berhasil setelah semua upaya Ottoman sebelumnya  gagal, dan senjata besar yang membuat perbedaan.  Jatuhnya Konstantinopel melambangkan akhir dari teknik pembangunan kastil dan pengepungan abad pertengahan yang ketinggalan zaman dan membuka babak baru yang mengerikan dalam sejarah militer. Penggunaan pemboman artileri massal akan berlaku sampai ke medan perang Somme dan seterusnya.

    Dardanella Gun setelah itu duduk di Konstantinopel selama 300 tahun, sampai 1807, ketika Inggris muncul untuk merebut kembali Istanbul. Para prajurit Ottoman memutar, meriam perunggu tua itu mengarah pada armada angkatan laut Inggris. Angkatan Laut Inggris mundur. Armada Inggris perkasa mengalami kerugian memalukan karena meriam ini perunggu berusia 300 tahun.

    Pada tahun 1866 dengan meningkatkan hubungan bilateral Ottoman-Inggris, Sultan Abdul Aziz selaku Sultan Ottoman memberikan meriam raksasa Turki ke Ratu Victoria selama kunjungannya ke Inggris. Sekarang ini meriam ini berada di Museum Fort Nelson di Portsmouth Inggris. (selesai)

    Sumber: Historynet

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this