Pesawat Angkatan Udara Amerika suatu hari nanti bisa lepas landas dan mendarat dari lapangan terbang di antah berantah dengan landasan pacu yang dibangun oleh bakteri.
Seperti monster mitologis yang mengubah korbannya menjadi batu, Project Medusa yang sedang dikembangkan ini berusaha mengubah material menjadi permukaan yang rata dan kokoh untuk pesawat terbang. Hasilnya, sebuah landasan yang bahkan mampu menopang pesawat angkut besar.
Ketika layanan terus bergeser ke arah ancaman perang kekuatan besar seperti Rusia dan China, ada peningkatan kesadaran bahwa USAF mungkin harus memproyeksikan kekuatan udara di mana pangkalan udara permanen yang besar tidak tersedia.
Blue Horizons, sebuah think tank Angkatan Udara Amerika yang dirancang untuk membuat dan menguji konsep dan kemampuan strategis di masa depan, melakukan penelitian untuk menentukan apakah biomanufaktur atau penggunaan bakteri dan organisme mikroskopis lainnya untuk membuat objek, dapat berguna dalam konstruksi pangkalan udara.
Blue Horizons bekerja dengan BioMASON, sebuah perusahaan biomanufaktur North Carolina yang mengembangkan teknik untuk mengubah pasir dan tanah menjadi permukaan yang keras dan tahan lama.
Para insinyur menuangkan pasir ke dalam cetakan bata dan menambahkan bakteri ke dalam campuran. Air yang kaya nutrisi ditambahkan untuk memberi makan bakteri dan membiarkannya tumbuh. Bakteri menciptakan kristal kalsium karbonat yang mengikat butiran pasir, menghasilkan bata tahan lama yang dapat digunakan dalam konstruksi.
Project Medusa telah menjalani beberapa tes, termasuk prototipe struktural 2.500 kaki persegi. “Sementara prototipe kami adalah langkah kecil untuk memungkinkan landasan pacu penuh dibangun dengan sesuatu selain beton, itu menunjukkan teknologi ini benar-benar layak di luar laboratorium,” kata Mayor MacKenzie Birchenough, seorang insinyur pengembangan dan anggota Blue Horizons sebagaimana dilaporkan situs resmi Angkatan Udara Amerika dan dikutip Popular Mechanics 11 Juni 2019.
Deskripsi Birchenough tentang proses umumnya identik dengan proses penanaman batu bata — aplikasikan bakteri, memberi makan, dan membiarkan organisme mikroskopis melakukan hal mereka. Pertanyaan besar yang tersisa adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menumbuhkan satu batu bata, apalagi lapangan terbang.
Secara tradisional, Angkatan Udara Amerika mengandalkan para insinyur untuk membangun landasan pacu. Saat ini tugas itu ditangani oleh Rapid Engineer Deployable Heavy Operational Repair Squadron Engineer (RED HORSE).
Tetapi pekerjaan teknik membutuhkan alat berat, termasuk mixer semen, bahan konstruksi, dan personel konstruksi. Semua barang itu perlu diangkut dengan truk atau diterbangkan ke lokasi konstruksi, yang merupakan beban logistik tambahan dalam perang.
Biomanufaktur dapat secara signifikan mengurangi jumlah orang dan peralatan yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas pangkalan udara. Prototipe terakhir bahkan menggunakan kotoran daripada campuran beton untuk membuat permukaan yang mengeras.
Dalam konflik di masa depan, musuh dapat menemukan diri mereka sedang diserang dari pasukan Amerika yang beroperasi dari lapangan terbang yang sebelumnya tidak diketahui, semuanya berkat makhluk kecil yang tidak terlihat oleh mata manusia.