Amerika marah karena sebuah jet tempur Rusia melecehkan sebuah pesawat pengintai mereka di atas Laut Mediterania. Jet tempur itu melakukan pencegatan tiga kali dalam tiga jam pada Selasa 4 Juni 2019.
Manuver kedua dianggap tidak aman oleh Armada Keenam Angkatan Laut Amerika.
“Ketika pesawat Rusia beroperasi di wilayah udara internasional, interaksi ini tidak bertanggung jawab,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Armada Keenam dan dikutip oleh kantor berita Reuters.
“Kami mengharapkan mereka untuk berperilaku dalam standar internasional yang ditetapkan untuk memastikan keselamatan dan mencegah insiden,” pernyataan itu menambahkan.
Dijelaskan pesawat pengintai maritime P-8A Poseidon Angkatan Laut Amerika, dalam risiko ketika intersep kedua, yang dikatakan melibatkan lintasan berkecepatan tinggi tepat di depannya, menyebabkan turbulensi yang “menempatkan pilot dan kru kami dalam bahaya.”
Ada ketegangan masa lalu antara Washington dan Moskow tentang Timur Tengah. Baru-baru ini, seorang pejabat senior dalam administrasi Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa Amerika telah menjelaskan kepada Rusia beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir bahwa Amerika mendukung serangan Israel di Suriah selama pasukan Iran beroperasi di negara itu.
“Kami memberi tahu mereka [Rusia] bahwa semua pasukan Iran harus pergi, dan ini bukan hanya permintaan Israel, tetapi juga permintaan Amerika,” kata sumber itu sebagaimana dilaporkan Chanel 13 Israel dan dikutip Times of Israel.
Menurut laporan hari Minggu, pejabat Amerika mengatakan Israel telah meminta Amerika Serikat untuk campur tangan dengan Rusia mengenai komitmen Moskow untuk menjaga pasukan pro-Iran setidaknya 70-100 kilometer jauhnya dari perbatasan, dengan mengatakan bahwa Washington telah mengangkat masalah dengan Rusia.