Jepang memutuskan untuk menghentikan pencarian F35-A setelah hampir dua bulan jet siluman tersebut jatuh ke laut.
Menteri Pertahanan Takeshi Iwaya mengatakan kepada wartawan bahwa pencarian telah dihentikan Selasa 4 Juni 2019, tetapi timnya masih menyelidiki penyebab kecelakaan itu. Dia menambahkan bahwa operasi F35-A di Jepang utara belum dilanjutkan.
Kementerian juga akan terus memantau area yang lebih luas dengan kamera bawah air untuk tujuan melindungi informasi militer rahasia.
Para ahli mengatakan Jepang dan Amerika Serikat berusaha untuk mencegah puing-puing sensitif pesawat ditemukan oleh Rusia atau China. “Ada sejumlah besar rahasia di jet tempur yang perlu dilindungi,” katanya sebagaimana dilaporkan The Strait Times.
Beberapa puing telah ditemukan, termasuk ekor jet, tetapi tubuh pilot maupun perekam data penerbangan tidak ditemukan.
Jet tempur canggih itu hilang pada 9 April saat terbang 135 km timur Misawa, timur laut Jepang, dalam misi pelatihan.
Pesawat kehilangan kontak sekitar 30 menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Misawa dengan tiga pesawat lainnya. Itu adalah kecelakaan pertama yang dialami F35-A. Jepang membeli F35-A untuk menggantikan pesawat tempur F-4 yang sudah tua.