Gerilyawan Houthi berusaha melakukan serangan drone yang menargetkan konvoi militer oleh pasukan koalisi yang dipimpin Saudi di kota pelabuhan Aden.
Reuters, mengutip media Houthi, Al Masirah TV, Senin 3 Juni 2019 melaporkan Arab Saudi dan sekutu-sekutunya tidak mengomentari serangan yang dituduhkan itu, tetapi saluran TV Al-Hadath milik Saudi melaporkan, mengutip sumber-sumbernya sendiri, bahwa pertahanan udara menembak jatuh sebuah drone di barat kota.
Para pejabat setempat mengatakan kepada Reuters dan dikutip Sputnik bahwa pasukan koalisi berhasil menggagalkan serangan yang menargetkan kamp militer. Tidak ada informasi tentang kerusakan atau korban yang diberikan.
Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi menyatakan Aden sebagai ibu kota Yaman pada Maret 2015 setelah melarikan diri dari ibu kota Sana’a setelah milisi Houthi dan pendukung mereka mengambil alih kota tersebut. Militer Saudi dan sekutunya membangun kendali atas kota itu pada Juli 2015 setelah melakukan intervensi di Yaman atas permintaan Hadi.
Houthi telah melancarkan serangan reguler terhadap Saudi dan pasukan koalisi yang lebih luas di Yaman dan Arab Saudi sendiri selama kampanye mereka yang sedang berlangsung di negara Arab selatan itu.
Militan Houthi Yaman juga telah meningkatkan serangan drone dan roket terhadap Arab Saudi dalam beberapa bulan terakhir, dengan pertahanan udara Saudi, baik di Yaman dan Arab Saudi, secara teratur mencegat kendaraan udara tak berawak dan rudal yang sarat muatan senjata.
Pada 26 Mei, pertahanan udara Saudi melaporkan mencegat sebuah drone bermuatan bahan peledak yang berusaha pesawat militer di Bandara Jizan di Arab Saudi selatan.
Minggu yang sama, sebuah drone dilaporkan menargetkan baterai rudal Patriot di bandara Najran, juga di Arab Saudi selatan. Sebelumnya, pertahanan udara Saudi melaporkan mencegat dua rudal Houthi di Provinsi Mekah.
Bulan lalu, kantor berita Yaman SABA melaporkan bahwa Houthi berencana untuk melakukan 300 serangan terhadap fasilitas militer dan strategis milik Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Yaman telah dilanda konflik bersenjata antara pasukan pemerintah yang setia kepada Presiden Hadi dan pemberontak Houthi selama beberapa tahun. Arab Saudi dan koalisi yang sebagian besar negara-negara Teluk meluncurkan operasi mereka untuk mencoba mengalahkan Houthi dan mengembalikan Hadi ke kekuasaan pada Maret 2015.