Meskipun krisis dalam hubungan bilateral selama beberapa tahun terakhir di tengah ketidaksepakatan pada sejumlah masalah global, termasuk konflik Suriah dan Ukraina, serta penyelidikan terhadap dugaan kolusi antara kampanye Trump dan Rusia, ruang tetap menjadi area dari kerja sama yang bermanfaat dari kedua negara.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat akan mulai menerapkan larangan layanan satelit komersial tertentu dari Rusia setelah 2022. Hal ini terungkap dalam sebuah dokumen yang dikeluarkan pada 31 Mei 2019.
“Kementerian Pertahanan telah mengadopsi sebagai final, tanpa perubahan, aturan sementara mengubah Defense Federal Acquisition Regulation Supplement (DFARS) untuk mengimplementasikan bagian-bagian dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional Tahun 2017 dan 2018,” kata dokumen itu sebagaimana dikutip Sputnik.
“Satu bagian memberlakukan larangan tambahan sehubungan dengan akuisisi layanan satelit komersial asing tertentu, seperti risiko keamanan siber dan sumber satelit dan kendaraan peluncur yang digunakan untuk menyediakan layanan satelit komersial asing, dan memperluas definisi ‘covered foreign country’ dengan memasukkan Rusia . ”
Menurut dokumen itu, pembatasan baru akan diterapkan pada akuisisi layanan satelit komersial asing tertentu dan meluncurkan kendaraan mulai dari 31 Desember 2022.
Selain Rusia, daftar negara-negara yang termasuk dalam istilah covered foreign country’ atau “negara asing tertutup” termasuk China, Korea Utara, Iran, Sudan, dan Suriah.
November lalu, Direktur Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika (NASA) Jim Bridenstine mengatakan bahwa hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat di arena ruang angkasa tetap kuat seperti sebelumnya meskipun terjadi perselisihan. Pejabat senior itu mencatat bahwa NASA ingin menjaga hubungan dengan Roscosmos tetap kuat.