Di Yaman, suara drone di ketinggian telah menjadi bagian dari kehidupan selama lebih dari 15 tahun, sejak serangan drone pertama Amerika dilakukan di negara ini guna menargetkan al-Qaida pada tahun 2002. Namun sekarang, kelompok Houthi semakin mengerahkan drone dalam perang saudara brutal Yaman.
Tetangga Arab Saudi, yang telah ikut melawan kelompok tersebut sejak 2015 dan baru-baru ini negara tersebut mengatakan pesawat tak berawak menyerang pipa minyak, menargetkan dua stasiun pompa di barat ibukota, Riyadh.
Houthi mengklaim serangan drone terkoordinasi tersebut menggarisbawahi bagaimana negara termiskin di dunia Arab telah menjadi salah satu medan perang top dunia untuk drone. Baik pemberontak dan koalisi pimpinan Saudi yang memerangi mereka, serta Amerika, terus menggunakannya untuk pengawasan dan serangan.
Amerika Serikat menggunakan drone buatan sendiri dan koalisi telah beralih ke pemasok China, sementara dari mana drone Houthi telah menjadi hal yang diperdebatkan.
Berikut adalah beberapa rincian penting tentang drone pemberontak:
Terkait Iran
Sebuah laporan 2018 oleh panel ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Yaman melihat secara khusus pada drone Hateis-Qatef-1 milik Houthi.
Laporan itu mengatakan bahwa meskipun media Houthi mengumumkan mereka telah memproduksi drone, pada kenyataannya mereka dikumpulkan dari komponen yang dipasok oleh sumber luar dan dikirim ke Yaman.
“Qatef, atau Striker secara virtual identik dalam desain, dimensi, dan kemampuan dengan Ababil-T, yang diproduksi oleh Iran Aircraft Manufacturing Industries,” demikian bunyi laporan yang dikutip Defense News Rabu 22 Mei 2019.
Ababil-T dapat mengirimkan hulu ledak hingga 45 kilogram dalam jarak hingga 150 kilometer. Sebuah kelompok riset bernama Conflict Armament Research, dengan izin dari Pengawal elit Uni Emirat Arab, juga memeriksa drone yang dirampas yang digunakan oleh Houthi dan sekutu mereka untuk menyerang baterai rudal Patriot di Arab Saudi.
Kelompok riset juga mengatakan bahwa drone tersebut memiliki karakteristik desain dan konstruksi yang hampir identik dengan drone Iran.
Drone Kapal
Pasukan koalisi yang dipimpin Saudi tahun lalu juga memperlihatkan kepada para wartawan sebuah “kapal tanpa awak” Houthi, yang dipenuhi dengan bahan peledak yang gagal meledak.
Para pejabat juga berbagi gambar hitam-putih yang mereka katakan berasal dari “kapal tak berawak.” Mereka mengatakan gambar-gambar dan data terkait dari komputer kapal menunjukkan Iran membangun komponen untuk sistem panduannya di Teheran timur, dengan terdapat simbol pasukan Garda Revolusi Iran.
Mereka mengatakan pihak yang terlibat dalam membangun komponen mungkin percaya itu akan hancur dalam ledakan, sehingga mereka tidak menghapus hard drive komputer.
Iran berulang kali membantah memasok Houthi dengan teknologi rudal balistik. Namun, Iran akan berkepentingan untuk melihat Arab Saudi, tujuan utamanya di wilayah itu, terikat dalam konflik berdarah dan berlarut-larut tanpa akhir yang jelas.
Baca juga:
