Uji Nuklir Amerika Vs Soviet, Lebih Mengerikan Mana?

Uji Nuklir Amerika Vs Soviet, Lebih Mengerikan Mana?

Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi dua negara yang paling bertanggungjawab terhadap efek buruk akibat uji nuklir yang mereka lakukan. Ribuan uji nuklir yang kebanyakan dilakukan di era perang dingin tersebut telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang sangat parah serta puluhan ribu orang meninggal dunia.

Selain itu uji nuklir juga telah memunculkan kecacatan yang diturunkan hingga beberapa generasi. Benar-benar mengerikan. Pertanyaannya uji nuklir Amerika atau Soviet yang lebih mengerikan dalam hal korban? mari kita bandingkan

Uji nuklir Castle Bravo

Uji Nuklir Amerika

Kita mulai dari Amerika terlebih dahulu.  Antara tahun 1945 dan 1992, Amerika Serikat melakukan 1.032 kali uji coba nuklir. Banyak dari tes ini  dianggap tidak perlu, terlalu berbahaya dan  aneh.  Tes-tes ini juga telah merusak tanah dan membuat banyak orang Amerika memiliki masalah kesehatan jangka panjang.

Sebagian besar uji coba nuklir Amerika  terjadi di tengah gurun Barat, di Nevada Test Site (NTS).  Di tempat ini dilakukan  699 uji coba nuklir, memanfaatkan perangkat nuklir permukaan dan bawah tanah. Hasil rata-rata untuk tes ini adalah 8,6 kiloton.

Cendawan hasil tes  dapat dilihat dari Las Vegas yang berjarak 65  mil tenggara situs Uji Nevada, dan bahkan menjadi daya tarik turis sampai Perjanjian Pelarangan Uji Terbatas melarang mereka pada tahun 1963.  Hari ini kawah dan tanda bahaya akibat tes  masih terlihat di peta citra satelit

Sebagian besar uji coba nuklir yang lain dilakukan  di Pasifik, di pulau Bikini, Enewetak, Pulau Johnson dan Pulau Christmas.  Tes nuklir kedua, setelah Uji Tren 1945, berlangsung di Bikini Atoll.

Tes Pasifik tidak hanya menghasilan visual menakjubkan, tetapi juga membuat relokasi paksa penduduk asli pulau ini.  Warga  lain yang berada di dekat tempat tes terkena tingkat  radioaktif yang berbahaya dan dipaksa pindah.

Pada tahun 1954, awak kapal nelayan Jepang Daigo Fukuryu Maru secara tidak sengaja berlayar di dekat uji coba Grand Prix 15 megaton.  Kapal terkontaminasi  nuklir, satu anggota awak meninggal, dan sisanya sakit akibat radiasi.

Uji pertama bom termonuklir atau fusi terjadi pada bulan November 1952 di Pulau Enewetak. Dijuluki Ivy Mike, perangkat berukuran 82 ton itu lebih merupakan bangunan  perangkat nuklir yang bisa digunakan.

Perangkat tersebut menghasilkan 10,4 megaton atau setara dengan 10.400.000 ton TNT (sebagai perbandingan bom Hiroshima kira-kira 18.000 ton TNT.) Ivy Mike adalah uji nuklir terbesar sejauh ini, menciptakan bola api sepanjang 1,8 mil dan awan jamur yang naik ke ketinggian 135.000 kaki.

Salah satu tes atmosfer  paling aneh terjadi pada tahun 1962 di NTS, dengan pengujian senjata nuklir  Davy Crockett. Davy Crockett adalah senapan kecil berbentuk kartun yang menembakkan sebuah hulu ledak nuklir dengan hasil eksplosif hanya 10 sampai 20 ton TNT. Tes tersebut, yang diberi kode bernama Little Feller I, berlangsung pada 17 Juli 1962, dengan jaksa agung dan penasihat presiden Robert. F. Kennedy yang hadir. Meski sulit dipercaya, Davy Crockett dikabarkan digunakan di tingkat batalion di Jerman dan Korea Utara.

Juga pada tahun 1962, sebagai bagian dari serangkaian eksperimen nuklir ketinggian tinggi, roket Thor membawa hulu ledak termonuklir W49 sekitar 250 mil ke atmosfir yang jauh. Tes tersebut, yang dikenal sebagai Starfish Prime, memiliki hasil eksplosif 1,4 megaton, atau 1.400.000 ton TNT, dan menghasilkan gelombang elektromagnetik besar yang dilepaskan di atas Samudera Pasifik Timur.

Tes yang dilakukan di lepas Pulau Johnston, mengirim gelombang listrik buatan manusia sampai Hawaii, lebih dari 800 mil jauhnya. Lonjakan tersebut membuat 300 lampu jalan dan jaringan telepon mati dan  menyebabkan alarm berbunyi dan pintu garasi membuka sendiri.

Tes nuklir tidak hanya terbatas pada Samudra Pasifik dan Nevada. Pada bulan Oktober 1964, sebagai bagian dari Operation Whetstone, pemerintah Amerika meledakkan perangkat 5,3 kiloton yang hanya berjarak dua puluh delapan mil barat daya Hattiesburg, Mississippi.

Tes yang dijuluki Salmon, adalah percobaan yang dirancang untuk menentukan apakah tes nuklir dapat dideteksi oleh seismometer. Hal ini ditindaklanjuti pada tahun 1966 dengan uji Sterling, yang memiliki hasil 380 ton.

11.000 Kematian

Pada tahun 1967, sebagai bagian dari upaya sesat untuk menggunakan senjata nuklir demi tujuan damai, Amerika Serikat meledakkan sebuah perangkat nuklir di dekat Farmington, New Mexico. Project Gasbuggy adalah usaha awal untuk melakukan “fracking” nuklir, yang meledakkan sebuah nukleon seberat 20 kilo di kedalaman 4,227 kaki di bawah tanah. Uji ini  hanya untuk melihat apakah ledakan tersebut akan memecah batuan di sekitarnya dan mengekspos cadangan gas alam.

Percobaan ini tidak berhasil. Dua tes serupa, Rulison dan Rio Blanco, berlangsung di Colorado. Meskipun Rulison berhasil menemukan cadangan gas yang dapat digunakan, gas tersebut terkontaminasi radiasi, membuatnya tidak sesuai untuk penggunaan komersial.

Sejumlah uji coba nuklir dilakukan di Alaska, atau lebih khusus lagi pulau Aleutian di Amchitka. Tes pertama, pada bulan Oktober 1965, dirancang untuk menguji teknik deteksi nuklir dan menghasilkan 80 kiloton.

Tes kedua terjadi empat tahun kemudian, dan menghasilkan satu megaton, atau seribu kiloton. Uji ketiga dan terbesar, Cannikin, adalah tes hulu ledak rudal radikal Spartan dan menghasilkan kurang dari lima megaton.

Selama tahun-tahun awal pengujian nuklir, mengantisipasi  senjata nuklir yang akan digunakan di medan perang juga diuji. Selama tes Big Shot 1952, 1.700 tentara berlindung di parit yang berjarak hanya 7.000 meter dari ledakan 33 kiloton.

Setelah tes, pasukan melakukan serangan simulasi yang membawa mereka ke dalam jarak 160 meter dari ground zero. Mereka yang mengikuti tes kemudian mengalami risiko peningkatan leukemia, kanker prostat dan hidung.

Uji coba nuklir AS berhenti pada tahun 1992. Pada tahun 2002, Centers for Disease Control memperkirakan bahwa hampir setiap orang Amerika yang telah hidup sejak 1951 telah terpapar dampak nuklir, dan bahwa efek kumulatif dari semua pengujian nuklir oleh semua negara pada akhirnya dapat bertanggung jawab atas kematian 11.000  kematian di Amerika Serikat saja.

Amerika Serikat memang belajar banyak tentang bagaimana membangun senjata nuklir tetapi harganya sangat mahal dan tragis.

NEXT: UJI NUKLIR SOVIET