Angkatan Laut China baru-baru ini secara resmi memiliki 300 kapal, jumlah ini 13 lebih banyak dibandingkan dengan yang dimiliki Angkatan Laut Amerika.
Meskipun diakui mengesankan, jumlah kapal tersebut tidak menggambarkan keseluruhan cerita. Bagaimanapun armada Amerika jauh lebih besar berdasarkan kapal per kapal, termasuk 11 kapal induk bertenaga nuklir dan jumlah kapal amfibi yang hampir sama jumlahnya.
Proyek ChinaPower dari Center for Strategic and International Studies telah mengunggah analisis Angkatan Laut China versus angkatan laut dari beberapa negara kawasan lain dan negara-negara besar.
Dengan 300 kapal perang yang mereka piliki, Angkatan Laut China menjadi yang terbesar di dunia. Armada terdiri dari kapal induk, kapal perusak, fregat, korvet, kapal selam, dan kapal serbu amfibi.
Sebagaimana dikutip Popular Mechanics Selasa 21 Mei 2019, laporan CSIS itu menyebutkan Angkatan Laut Amerika sementara itu memiliki 287 kapal, Rusia memiliki 83, Inggris 75, dan Australia 48 kapal. Menurut CSIS, Angkatan Laut China memiliki lebih banyak kapal daripada gabungan Jerman, India, Spanyol, dan Inggris.
Sebagian besar Angkatan Laut China mencakup 23 kapal perusak, 59 fregat, dan 37 korvet, atau total 119 kapal permukaan. Di bawah permukaan, China memiliki 76 kapal selam, termasuk kapal selam rudal balistik yang dipersenjatai dengan rudal nuklir jarak jauh, kapal selam serangan bertenaga nuklir, dan kapal selam serangan diesel listrik.
Sebagian besar kekuatan Angkatan Laut China berada di area kapal permukaan dan banyak di antaranya tidak cocok untuk perang ekspedisi jarak jauh. Corvette seperti Type 056 kelas Jingdao, misalnya, adalah kapal kecil, bersenjata ringan yang hanya berguna untuk menunjukkan bendera dan memburu kapal selam di lepas pantai China dan di laut terdekat.
Kapal berikutnya, fregat Type 054A kelas Jiangkai-II, sedikit lebih besar tetapi tidak memiliki kemampuan untuk berkontribusi pada pertahanan kelompok tempur kapal induk atau serangan jarak jauh. Padahal kedua jenis kapal itu sendiri ini mengisi sepertiga dari armada China.
Masalah utama dengan Angkatan Laut China adalah tidak memiliki platform proyeksi kekuatan untuk melakukan operasi jarak jauh. China hanya memiliki satu kapal induk, dan tidak ada kapal serbu amfibi yang mampu mengangkut helikopter dan pesawat kelas F-35 Joint Strike Fighter.
Cihna juga tidak memiliki kapal penjelajah, kapal permukaan yang lebih besar dari kapal perusak dan, di Angkatan Laut Amerika, kapal utama yang dirancang untuk melindungi kapal induk dan kapal amfibi dari serangan misil massal.
Meskipun Angkatan Laut Amerika memiliki 13 lebih sedikit kapal daripada Angkatan Laut China, secara total tonase kapal sebenarnya melebihi Angkatan Laut China dengan selisih yang cukup besar. Angkatan laut Amerika memiliki berat kira-kira 3 juta ton lebih banyak dari pada China, sebuah selisih yang sangat besar. Rata-rata kapal perang Amerika jauh lebih besar daripada rekannya di China, membuat mereka lebih mampu dalam misi yang ditugaskan dan mampu berlayar jauh dari rumah.
Salah satu alasan keunggulan Angkatan Laut Amerika adlaah 11 kapal induk bertenaga nuklir, yang masing-masing berbobot hampir 100.000 ton saat terisi penuh, memberi Angkatan Laut Amerika keuntungan 1 juta ton lebih.
Lalu ada kapal amfibi kelas Wasp dan kelas America, masing-masing menggusur bobot 40.000 ton, di mana Amerika memiliki sepuluh. Angkatan Laut Amerika juga memiliki 22 penjelajah rudal dipandu yang tidak ada di China, dan kapal perusak rudal dipandu mereka berukuran lebih besar dan umumnya dipersenjatai lebih kuat milik China.
Superioritas jumlah kapal China tidak lepas dari ekonomi supercharged yang memungkinkan Beijing untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dengan dua digit selama lebih dari dua dekade. Ini juga belum berakhir: China menugaskan 18 kapal perang pada tahun 2016 dan 14 pada tahun 2017. Sementara Amerika menugaskan 5 kapal pada tahun 2016 dan 8 kapal pada tahun 2017.
China juga menempatkan sentuhan akhir pada kapal induk kedua, Type 002 dan secara bersamaan membangun dua kapal Type 003. Setidaknya satu kapal serbu amfibi Type 075 kira-kira sama dengan kapal Kelas Wasp dan America sedang dibangun. Akhirnya, China membangun setidaknya empat kapal perang Type 055 kelas Renhai, yang oleh Pentagon dikategorikan sebagai kapal penjelajah rudal dipandu. Tidak hanya China siap untuk memperluas keunggulannya di dalam jumlah kapal, negara ini juga menambahkan kapal platform yang lebih besar yang saat ini masih menjadi keunggulan Amerika.
Membandingkan Angkatna Laut Amerika dan China seperti membandingkan apel dan jeruk, tetapi China juga mulai membuat apel, dan pada tingkat pembangunan angkatan laut saat ini, negara tersebut dapat memiliki armada yang cocok dengan Angkatan Laut Amerika dalam beberapa dekade.
Militer China diperkirakan akan mencapai puncaknya sekitar tahun 2030, seiring dengan bertambahnya usia penduduk dan ekonominya. Namun, pada level 2017 negara itu akan membangun 154 kapal perang lagi. Jenis kapal apa yang dibangun China dan seberapa besar armada akhirnya bisa menentukan keseimbangan kekuatan di Pasifik.
Baca juga: