Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara dan Moskow akan memulai pembicaraan mengenai produksi bersama sistem pertahanan udara S-500 buatan Rusia setelah pengiriman S-400.
Sebelumnya, Turki telah berulang kali menyatakan minatnya dalam produksi bersama S-400. Pada bulan April 2019, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa “tidak ada dan tidak ada pembicaraan” tentang produksi bersama sistem S-400 kedua negara. Dia, bagaimanapun, tidak mengesampingkan bahwa beberapa komponen akan diproduksi bersama.
“Kesepakatan S-400 selesai. Di bawah kontrak, pengiriman akan dimulai pada Juli atau, bahkan mungkin lebih awal. Rusia telah menawarkan kepada kami kondisi yang sangat baik. Setelah itu, kami akan berbicara tentang S-500, termasuk produksi bersama [dari sistem ini], serta S-400, ” kata Erdogan pada pertemuan dengan kaum muda, sebagaimana disiarkan oleh saluran NTV dan dikutip Sputnik Minggu 19 Mei 2019.
Erdogan menambahkan bahwa Amerika Serikat telah menyerahkan lima pesawat tempur F-35 ke Turki dan menyatakan menyatakan keyakinannya bahwa Washington akan memenuhi semua kewajibannya kepada Ankara di bawah program F-35.
Pada bulan Desember 2017, Moskow dan Ankara menandatangani perjanjian untuk pengiriman sistem S-400. Sejak itu, kerja sama Turki dengan Rusia dalam pengiriman S-400 telah sangat dikritik oleh NATO dan Amerika Serikat, yang mengutip kekhawatiran keamanan dan ketidakcocokan S-400 dan sistem pertahanan udara NATO.
Washington telah mengancam Ankara dengan sanksi termasuk membatalkan proses penjualan pesawat F-35 ke Turki, yang merupakan salah satu peserta dalam program internasional jet tempur generasi kelima itu.
Ankara, pada gilirannya, mengatakan bahwa pembelian senjata-senjata defensif ini adalah urusan kedaulatannya, mengesampingkan kemungkinan mengabaikan rencananya.
Baca juga: