Angkatan Udara Amerika meledakkan senjata jet tempur F-16 yang jatuh Kamis 16 Mei 2019 di dekat March Air Reserve Base dan menimpa sebuah gudang.
Proses peledakan senjata membuat wilayah yang cukup luas harus dikosongkan. Kolonel Tom McNamara, wakil komandan Wing Mobility Air ke-452 yang bermarkas di March, pada konferensi pers Juma 17 Mei 2019 sore mengatakan zona evakuasi harus dilakukan dalam skala luas karena pesawat jatuh dengan membawa paket perlengkapan perang standar. Paket-paket itu biasanya termasuk sejumlah rudal.
Sebagaimana dilaporkan The Press Enterprise empat awan debu menjulang di atas Ben Clark Training Center, sekitar 2 mil dari lokasi jatuhnya pesawat, ketika ledakan terjadi.
Sebelumnya Mayor Perry Covington mengatakan persenjataan itu telah dihapus dari pesawat. Sebuah posting di halaman Facebook pangkalan pada Jumat mengatakan, “The March ARB Explosive Ordnance Disposal team akan membuang beberapa persenjataan sore ini di dekat markas. Jadi jangan cemas jika Anda mendengar suara ledakan keras. ”
Para pejabat mengatakan pilot jet itu bekerja dengan baik dan telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
Nama dan pangkat pilot belum diumumkan namun kantor urusan publik dari pangkalan di mana ia ditugaskan menggambarkannya sebagai “pilot instruktur F-16 yang sangat berpengalaman dengan lebih dari 2.000 jam di pesawat.”
Pilot ditugaskan ke Fighter Wing ke-144 di Fresno. Pesawat yang diterbangkannya ditempatkan di pangkalan March dan merupakan bagian dari detasemen Fighter Wing ke-114, yang berbasis di Sioux Falls, South Dakota.
Dalam kecelakaan tersebut sejumlah petugas kepolisian dan enam petugas di darat juga dirawat namun telah kembali bertugas.
Baca juga: