Personel militer Venezuela berpartisipasi dalam apa yang disebut pawai kesetiaan, bersama Presiden Nicolas Maduro. Para prajurit ini berteriak mereka sedang menunggu Amerika Serikat dengan senjata di tangan mereka.
Pawai berlangsung pada hari Jumat selama kunjungan Maduro ke negara bagian Aragua. “Kami siap berperang karena kami benar. Kamu tidak akan pernah menginvasi negaraku. Dengarkan kami gringo kecil. Kami siap. Dengan senjata di tangan kami. Kami sedang menunggumu,” teriak personel selama parade.
Presiden sebagaimana dilaporkan Sputnik, juga memberikan penghargaan kepada anggota layanan yang disebutnya luar biasa dan memberikan pidato, mengecam imperialisme Amerika.
Situasi di Venezuela telah tegang sejak Januari ketika pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara. Washington dan sekutunya mendukung Guaido dan meminta Maduro untuk mundur.
Selain itu, Amerika Serikat menyita aset minyak Venezuela bernilai miliaran dolar. Para pejabat Amerika telah berulang kali menyatakan bahwa semua opsi tetap di atas meja sehubungan dengan krisis Venezuela, termasuk aksi militer.
Maduro, pada gilirannya, menuduh Amerika Serikat berusaha mengatur kudeta untuk memasang Guaido sebagai bonekanya untuk mengambil alih sumber daya alam Venezuela.
Rusia, China, Kuba, Bolivia, Turki, dan sejumlah negara lain telah menyuarakan dukungan mereka untuk Maduro sebagai satu-satunya presiden Venezuela yang sah.
Baca juga:
Nuklir di Depan Hidung Amerika, Rusia akan Bangun Pangkalan Tu-160 di Venezuela