Site icon

Amerika Desak Australia dan Indonesia untuk Melawan Beijing di Laut China Selatan

Kapal Amerika di Laut China Selatan/US Navy

Amerika Seriket mendesak negara-negara Asia Tenggara untuk menegaskan tanggapan mereka terhadap apa yang Gedung Putih telah deskripsikan sebagai “militerisasi” Beijing di Laut China Selatan.

“Saya pikir setiap negara harus menilai situasi dan melakukan pendekatan mereka sendiri. Tetapi pada titik tertentu, angkatan laut dimaksudkan untuk bergerak dan hadir serta memberikan opsi bagi kepemimpinan [negara] mereka. Bagaimana mereka memilih untuk melakukan itu adalah masalah pendekatan nasional dan hak berdaulat mereka, ” kata Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Laksamana John Richardson kepada surat kabar Sydney Morning Herald dan dikutip Sputnik Jumat 17 Mei 2019.

Dalam konteks ini, Richardson secara khusus memilih Australia dan Indonesia dan menyebut kedua negara ini mematuhi tatanan internasional berbasis aturan.

Indonesia tidak mengklaim salah satu pulau yang disengketakan di Laut China Selatan, tetapi menginginkan kedaulatan atas bagian dari apa yang disebutnya Laut Natuna Utara, bagian yang juga diklaim oleh China. Australia juga tidak memiliki klaim terkait Laut China Selatan, tetapi Australia secara konsisten menyerukan semua negara untuk memiliki akses bebas ke wilayah tersebut.

“Di mana kita dapat melihat peluang untuk bekerja bersama, berlatih bersama, hadir bersama, mereka yang saya pikir adalah  yang terus-menerus kita cari  dengan kedua angkatan laut itu,” katanya.

Mengomentari misi “kebebasan navigasi” Amerika di daerah itu, Richardson mengklaim bahwa misi itu tidak dimaksudkan sebagia tindakan provokatif.

“Ini adalah bagian dari cara Amerika menunjukkan advokasi yang kuat untuk tatanan berdasarkan aturan”, katanya.

Pernyataan itu muncul setelah China menyatakan “oposisi tegas” pekan lalu terhadap berlayarnya dua kapal perusak berpeluru kendali Amerika di dekat Kepulauan Spratly, yang diklaim oleh Beijing di Laut China Selatan.

Beijing telah berulang kali menuduh Amerika melakukan provokasi di Laut China Selatan dan memperingatkan negara itu agar tidak mengirim kapal dan pesawat tempur dekat pulau dan terumbu karang yang diklaim oleh Beijing.

Baca juga:

7 Alasan Mengapa Beijing Takkan Melepas Laut China Selatan Tanpa Perlawanan

Exit mobile version