Pemerintah Swiss menetapkan anggaran 6 miliar franc Swiss atau sekitar Rp86 triliununtuk membeli jet tempur. Negara yang selama ini dikenal netral tersebut sebelumnya telah sepakat untuk menghabiskan hingga 8 miliar franc untuk paket gabungan di bawah program Air2030 untuk membeli jet tempur dan sistem pertahanan udara, tetapi sekarang rencana itu dipisahkan.
Grup kedirgantaraan Eropa Airbus, Dassault Prancis, Saab Swedia, dan Boeing serta Lockheed Martin dari Amerika Serikat mengajukan tawaran pada Januari untuk menggantikan armada pesawat tempur Swiss yang sudah tua.
Sebagaimana dilaporkan Reuters Kamis 16 Mei 2019, Swiss berencana akan mempensiun Boeing McDonnell Douglas F / A-18C dan D Hornets serta Northrop F-5 Tigers dalam beberapa tahun ke depan. Eurofighter Airbus, Boeing F / A-18 Super Hornet, Dassault Rafale, F-35A buatan Lockheed Martin dan Saab Gripen E sedang dalam proses.
“Jelas bagi pemerintah bahwa harapan publik untuk memutuskan pengadaan hanya berkaitan dengan jet tempur,” kata kabinet sambil meminta kementerian pertahanan untuk menyusun rencana untuk ini pada awal September.
Namun kedua sistem senjata itu (jet tempur dan rudal pertahanan) saling terkait, sehingga kesepakatan harus dilanjutkan secara paralel, tambahnya.
Penilaian pesawat akan berlanjut hingga 2020 sebelum pemerintah memutuskan penggantian, dengan jet baru akan dikirimkan pada tahun 2025.
Agen pengadaan pertahanan Armasuisse meminta produsen untuk memberikan harga untuk 30 atau 40 pesawat, termasuk logistik dan rudal di antara kriteria lain untuk penawaran.
Swiss, yang terakhir terlibat perang singkat pada 1847, sebelumnya telah berjuang untuk meyakinkan rakyat agar mendukung kesepakatan bagi jet tempur baru. Pada 2014, sekitar 52 persen memilih menentang rencana senilai 3,5 miliar franc guna membeli 22 jet tempur Gripen dari Saab.