Komodor Nick Cooke-Priest, kapten kapal induk Inggris, HMS Queen Elizabeth dipecat dari posisinya karena menyalahgunakan mobil dinas selama akhir pekan.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa Kapten Nick Cooke-Priest telah dipindahkan ke peran baru. Kami hanya dapat mengatakan bahwa tindakan manajemen sedang berlangsung dan oleh karena itu tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut, ” tulis The Sun Jumat 17 Mei 2019 mengutip juru bicara Angkatan Laut yang tidak disebutkan namanya.
Cooke-Priest dilaporkan diberhentikan awal pekan ini setelah penyelidikan menemukan dia bersalah atas atas penggunaannya dengan Ford Galaxy seolah-olah mobil dinas itu miliknya. Masih belum jelas penggunaan macam apa yang dimaksud.
The Sun juga melaporkan bahwa pria berusia 50 tahun itu tidak pernah diperingatkan bahwa menggunakan mobil untuk perjalanan pribadi sebagai hal yang melanggar peraturan
Surat kabar itu mengutip sejumlah sumber militer Inggris yang tidak disebutkan namanya mengatakan kemarahan Angkatan Laut Inggris sebagai reaksi berlebihan terhadap Cooke-Priest yang melakukan perjalanan pribadi dengan mobil dinas.
Sumber itu mengklaim bahwa angkatan laut telah “mengorbankan salah satu Komandan Operasional terbaik kami untuk memastikan kami lebih putih daripada putih”.
“Pelaut-pelaut Ratu Elizabeth kehilangan kapten yang luar biasa dan populer karena kebijakan yang sepertinya didorong oleh politik. Beberapa tahun yang lalu, yang dia dapatkan hanyalah tamparan di pergelangan tangan, ” tambah sumber itu.
Seorang pejabat lain secara khusus menggarisbawahi kekaguman Cooke-Priest terhadap perannya di Royal Navy, menyesalkan fakta bahwa ia “kehilangan kariernya dengan melakukan apa yang sebenarnya juga telah dilakukan para kapten selama beberapa dekade yakni menggunakan mobil dinas untuk pulang”.
Ketika Cooke-Priest ditunjuk untuk posisi tersebut pada Oktober 2018, ia men-tweet bahwa “suatu kehormatan besar” baginya untuk berada di pucuk pimpinan Queen Elizabeth, kapal terbesar dan paling kuat di Angkatan Laut Inggris.
“Banyak percobaan yang berhasil dilakukan, banyak tantangan baru di depan. Senang memimpin tim QE saat kami kembali menghasilkan kemampuan Carrier Strike kami yang berdaulat, ”katanya.