Presiden Rusia Vladimir Putin meminta industri penerbangan militer negara tersebut fokus pada pengembangan peralatan penerbangan modern, yang menentukan kemampuan tempur angkatan udara Rusia untuk dekade mendatang. Beberapa langkah juga diambil Putin termasuk menggenjot pembelian jet tempur Su-57.
Program senjata Rusia 2028 awalnya hanya berencana membeli 16 jet temur siluman tersebut, tetapi kini meningkatkan pembelian hingga enam kali lipat menjadi 76 unit.
Putin saat membuka pertemuan pertahanan regular Kamis 16 Mei 2019 sebagaimana dilaporkan TASS mengatakan peningkatan pembelian ini setelah pihaknya menilai sejumlah situasi. Sebelumnya Menteri Pertahanan Sergey Shoigu melaporkan bahwa produsen mengurangi harga untuk pesawat dan peralatan sebesar 20%, yang memberikan kesempatan untuk membeli lebih banyak jet ini.
“Kami telah sepakat untuk membeli 76 jet tempur seperti itu tanpa kenaikan harga dalam periode waktu yang sama,” kata Putin.
Pemimpin Rusia menggarisbawahi bahwa industri pertahanan Rusia tidak melakukan hal seperti itu dalam hal skala dan pada platform baru dalam 40 tahun. Dia menyatakan harapan bahwa rencana yang diperbarui akan terpenuhi.
“Dalam waktu dekat kami akan menandatangani kontrak paket untuk memasok 76 jet seperti itu yang dilengkapi dengan senjata pemusnah modern dan dilengkapi dengan infrastruktur darat yang diperlukan,” kata Putin.
Presiden menambakan jet tempur serbaguna Su-35S dan Su-57 sedang dalam tahap pengujian akhir dan karakteristik tempur kedua jet tempur ini adalah yang terbaik di dunia.
Dia mengatakan bahwa pada tahun 2028 adalah penting untuk sepenuhnya mempersenjatai kembali tiga resimen penerbangan Angkatan Udara dengan sistem penerbangan generasi kelima yang menjanjikan.

Putin juga menekankan bahwa pembom Tu-160M yang dimodernisasi melakukan penerbangan pertamanya pada bulan Februari 2018. Putin juga meminta pengembangan kemampuan tempur dari pesawat militer dan helikopter yang ada dengan menggunakan peluang dan modernisasi yang ada.
Menurutnya, kekuatan pesawat pencegat MiG-31 telah meningkat secara signifikan. Itu juga digunakan sebagai dasar untuk menciptakan sistem rudal Kinzhal yang menjanjikan.
Presiden juga percaya bahwa pembom strategis Tu-95 dan Tu-160 serta pembom jarak jauh Tu-22M harus secara bertahap diperbarui.
“Mereka semua harus memiliki kemampuan untuk tidak hanya membawa rudal jelajah terbaru tetapi juga sarana penghancuran lainnya,” kata Putin.