Site icon

Amerika Siaga Tinggi, Jerman-Belanda Pilih Tinggalkan Irak

Sebelumnya pada hari itu, Departemen Luar Negeri AS memerintahkan bahwa semua pejabat pemerintah Amerika yang tidak berurusan dengan keadaan darurat meninggalkan Irak, kata Kedutaan Besar AS di Baghdad dalam sebuah pernyataan.

Jerman dan Belanda menangguhkan keikutsertaannya dalam program pelatihan militer Irak karena meningkatnya ketegangan di kawasan itu

Informasi tersebut pertama dilaporkan Deutsche Presse-Agentur GmbH (DPA) yang mengutip sumber-sumber militer Jerman. Namun seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengkonfirmasi kebenaran informasi ini.

Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan bahwa negara tersebut tidak memiliki indikasi serangan potensial yang diduga didukung oleh Iran. Tetapi ini tidak berarti program pelatihan tidak dapat dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang. Saat ini ada 160 prajurit militer Jerman di Irak.

Belanda juga bergabung dengan Jerman dalam menangguhkan misinya di Irak karena ancaman keamanan

Menurut Kantor Berita ANP sebagaimana dikutip Sputnik pernyataan itu muncul sehari setelah Komando Pusat Amerika mengumumkan bahwa pasukan Amerika di Irak dan Suriah telah ditempatkan pada “siaga tinggi” setelah “ancaman yang dapat dipercaya dari pasukan Iran” di wilayah tersebut.

Amerika Serikat seperti diketahui telah mengerahkan kekuatan besar ke Timur Tengah untuk menekan Iran termasuk kelompok tempur kapal induk USS Abraham Lincoln dan gugus tugas pembom.  Amerika juga mengirimkan sistem pertahanan rudal Patriot dan kapal pendaratan amfibi USS Arlington (LPD-24) ke Timur Tengah.

Exit mobile version