Pentagon telah menyampaikan rencana terbaru militer, yang mengarah pada pengiriman 120.000 tentara Amerika ke Timur Tengah jika Iran menyerang pasukan Amerika atau mempercepat pengerjaan senjata nuklir
New York Times mengutip pejabat Menteri Pertahanan sementara Amerika Serikat Patrick Shanahan rencana diperbarui atas perintah dari kalangan garis keras pimpinan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, lapor surat kabar tersebut yang mengutip sumber-sumber tanpa nama.
New York Times sebagaimana dikutip Business Insider rencana itu tidak berisi desakan agar Amerika melakukan serbuan darat ke Iran. Jumlah pasukan yang dikerahkan ke Timur Tengah akan mendekati sekitar 130.600 anggota layanan yang dikerahkan ke Irak pada tahun 2003.
Dalam beberapa pekan belakangan ini, Washington telah meningkatkan tekanan terhadap Teheran melalui penerapan sejumlah sanksi, pernyataan keras serta ancaman pengerahan militer.
Shanahan sudah setuju soal pengiriman landasan kendaraan amfibi dan sistem pertahanan udara ke Timur Tengah, kata Pentagon, yang adalah gedung markas Departemen Pertahanan AS, dalam pernyataan pada Jumat.
Pengerahan itu diputuskan beberapa hari setelah Gedung Putih mengumumkan akan mengirimkan unit pengebom dan kapal perang Abraham Lincoln ke kawasan itu.
Sebagai tanggapan atas langkah Amerika, Presiden Iran Hassan Rouhani pekan lalu mengumumkan bahwa Iran menarik diri dari ketentuan pembatasan soal kesepakatan nuklir Iran soal cadangan uranium serta pasokan air negara itu.
Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, keluar dari kesepakatan nuklir Iran tersebut, yang didukung oleh Dewan Keamanan PBB dan dicapai pada 2015.