F-15C, Kapal Amfibi dan Patriot Amerika Ikut Merapat ke Dekat Iran
Dua F-15C Amerika yang dikirim ke Timur Tengah/USAF

F-15C, Kapal Amfibi dan Patriot Amerika Ikut Merapat ke Dekat Iran

Amerika terus mengerahkan senjata-senjata tercanggihnya ke wilayah dekat Iran. Setelah kelompok tempur kapal induk USS Abraham Lincoln dan bomber B-52, Amerika juga mengerahkan jet tempur superioritas udara F-15C ke Timur Tengah.

Pada 9 Mei 2018, Komando Sentral Angkatan Udara Amerika mengumumkan kedatangan F-15C, yang telah terjadi sehari sebelumnya. Tidak disebutkan secara rinci tentang misi tersebut hanya merilis foto yang memperlihatkan dua Eagle dari Fighter Wing ke-48 yang berbasis di RAF Lakenheath di Inggris di sebuah tempat yang dirahasiakan.

Sebagaimana dilaporkan The War Zone, foto-foto yang dirilis juga menunjukkan bahwa pesawat membawa senjata asli yang terdiri dari 6 AIM-120C AIM-120C Advanced Medium-Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) dan sepasang rudal jarak dekat AIM-9X Sidewinder. Mereka juga masing-masing membawa AN / AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod (ATP), yang menawarkan kemampuan identifikasi visual jarak jauh untuk F-15C.

“Skuadron tempur Angkatan Udara Amerika meningkatkan kemitraan regional dan menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk keamanan dan stabilitas regional,” demikian sebuah keterangan yang ada di salah satu foto.  “Pesawat ini dipindahkan di teater untuk berada di posisi terbaik untuk mempertahankan pasukan dan kepentingan Amerika di kawasan tersebut.”

Perlu dicatat bahwa pada bulan Februari 2019, Angkatan Udara menarik kontingen jet tempur siluman F-22 Raptor dari Pangkalan Udara Al Dhafra di Uni Emirat Arab dan menggantinya dengan F-15C. Dua bulan kemudian, F-35A  tiba di pangkalan yang sama yang menandai pertama kalinya jet tempur tersebut dikirim ke Timur Tengah, tetapi bukan sebagai pengganti Eagle.

Seperti dengan pengerahan pasukan lainnya baru-baru ini ke wilayah tersebut, masih belum jelas apakah penyebaran Eagle tambahan sudah dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Timur Tengah jauh sebelumnya.

Dua B-52 di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar/USAF

Juga pada 9 Mei 2019, dua B-52H tambahan dari Wing Bomb ke-2 di Pangkalan Angkatan Udara Barksdale di Louisana tiba di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar, sehingga jumlah total pembom di sana menjadi empat.  Dua yang lain mulai ditempatkan dua hari sebelumnya.

Pemantau pesawat juga memperhatikan aliran baru-baru ini dari pesawat kargo C-130 Hercules dari Eropa menuju Teluk Persia, tetapi tidak jelas apakah ini terkait dengan penyebaran pesawat dan kapal baru-baru ini. Angkatan Udara baru-baru ini menarik pembom B-1 Bone dari Al Udied dan tanpa ada rencana pembom baru tiba untuk menggantikannya.

https://twitter.com/GDarkconrad/status/1126860455845269509?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1126860455845269509&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.thedrive.com%2Fthe-war-zone%2F27937%2Ffully-armed-f-15cs-have-arrived-in-the-middle-east-amid-accusations-of-iranian-threats

Amerika juga mengirimkan kapal pendarat amfibi Kelas San Antonio USS Arlington (LPD 24) yang berangkat dari pelabuhannya di Naval Station Norfolk dan juga sistem pertahanan rudal Patriot.

Sebuah pernyataan Pentagon pada hari Jumat mengatakan Pejabat Menteri Pertahanan Patrick Shanahan telah mengirim USS Arlington,  bersama dengan baterai rudal Patriot dan peralatan tambahan ke Komando Sentral Amerika.

USS Arlington

“Departemen Pertahanan terus memantau dengan cermat kegiatan rezim Iran, militer dan proksi mereka,” kata pernyataan Pentagon.

Patriot

Pendarat Kelas San Antonio mampu memindahkan Marinir, kendaraan serangan amfibi, pesawat pendarat konvensional, dan helikopter untuk mendukung serangan amfibi, operasi khusus, atau misi perang ekspedisi.

USS Abraham Lincoln, dan kelompok pemogokannya yang terkait,  berlayar menuju Teluk Persia, transit melalui Laut Merah pada 9 Mei 2019. Kelompok tempur dijadwalkan untuk dikerahkan ke wilayah tersebut, tetapi setelah terlebih dahulu melakukan berbagai kegiatan di Laut Mediterania.