Belajar dari Pahitnya Pertempuran Guadalcanal, Sea Hunter US Navy akan Mengemban Misi Baru
Sea Hunter

Belajar dari Pahitnya Pertempuran Guadalcanal, Sea Hunter US Navy akan Mengemban Misi Baru

Dorongan ambisius Angkatan Laut Amerika untuk membangun banyak kapal tak berawak kemungkinan karena mereka akan digunakan untuk misi baru yakni mengangkut pasokan yang sangat dibutuhkan melalui perairan yang tidak bersahabat.

Angkatan Laut Amerika percaya bahwa kapal Sea Hunter tak berawak mereka yang baru, dan kapal sejenis lainnya  dapat digunakan untuk mengangkut pasokan ke kelompok-kelompok kecil pasukan darat yang terjebak di belakang garis musuh atau beroperasi di wilayah yang luas. Kapal tak berawak akan menyelesaikan pekerjaan dalam situasi di mana kapal berisiko dicegat oleh pasukan musuh.

Salah satu momen pahit dalam sejarah militer Amerika adalah kampanye Guadalcanal di Teater Pasifik Perang Dunia II. Setelah mendaratkan pasukan invasi Marinir Amerika, Angkatan Laut menarik diri, khawatir bahwa pasukan Jepang yang superior mengintai di dekatnya.

Meskipun Angkatan Laut akhirnya kembali, insiden itu masih merupakan titik pahit hubungan antara Angkatan Laut dan Korps Marinir. Itu juga memperkuat etos bahwa militer Amerika tidak meninggalkan yang hidup (atau yang mati) di medan perang.

Sekarang, ketika Militer Amerika mempertimbangkan kemungkinan melakukan kampanye udara, darat dan laut di Pasifik melawan China atau Laut Baltik melawan Rusia, Angkatan Laut Amerika sedang memeriksa bagaimana pihaknya akan terus memasok pasukan mereka di garis depan.

Sebagaimana ditulis Popular Mechanics Jumat 10 Juni 2019, Angkatan Laut Amerika juga harus bergulat dengan fakta bahwa, hampir 80 tahun kemudian, perang di laut lebih mematikan daripada sebelumnya, dengan drone jarak jauh yang dilengkapi dengan rudal, pengawasan satelit, dan rudal anti-kapal supersonik.

Di situlah kapal Sea Hunter dengan panjang 140 meter dan berat 140 ton bisa masuk. Beroperasi secara otonom dan berlayar tanpa awak manusia, Sea Hunter – atau kapal sejenis – akan diisi dengan makanan, air, amunisi dan pasokan medis dan dikirim untuk membantu Marinir. Sea Hunter, yang pertama dari jenisnya, baru-baru ini menyelesaikan perjalanan tanpa awak dari Pantai Barat ke Hawaii.

Menurut Military.com, Angkatan Laut Amerika berpikir kapal-kapal ini ideal untuk menjalankan pasokan untuk pasukan darat. Kecil dan sederhana, mereka tidak akan menonjol seperti kapal amfibi yang berkali-kali lebih besar.

Tanpa awak, berarti tidak ada nyawa manusia yang berisiko dan Angkatan Laut Amerika mampu mengirim mereka pada misi yang lebih tinggi dan berisiko lebih tinggi tanpa kemungkinan kehilangan pelaut.

Realitas peperangan adalah bahwa pengulangan situasi Guadalkanal — bahkan dalam skala yang lebih kecil — semuanya tak terhindarkan. Dalam pasang surut pertempuran, Marinir atau pasukan Angkatan Darat dapat merebut pulau, atau bagian dari pulau, dan kemudian menjadi terputus dari pasokan. Kapal-kapal tak berawak ini bisa membantu menjaga pasukan darat tetap hidup, mengirimkan pasokan penting ke pulau-pulau yang nyaris tidak mampu mendukung kehidupan.