Amerika Siap Tempatkan Lebih Banyak Senjata di Dekat Iran
Patriot

Amerika Siap Tempatkan Lebih Banyak Senjata di Dekat Iran

Amerika siap untuk memindahkan lebih banyak aset militer ke Timur Tengah sebagai tanggapan atas ancaman yang dirasakan dari Iran.

Para pejabat Amerika mengatakan dua pesawat pembom tambahan diharapkan untuk dikerahkan ke wilayah tersebut. Sedangkan pejabat lain mengatakan ada diskusi yang sedang berlangsung tentang kemungkinan memindahkan beberapa baterai rudal Patriot kembali ke Timur Tengah.

Belum ada keputusan akhir tentang rudal Patriot, dan langkah itu bisa bergantung pada apakah Amerika percaya Iran mengambil tindakan untuk mengurangi ancaman.

Pemerintah belum merinci ancaman itu, tetapi para pejabat Amerika mengatakan satu elemen melibatkan penempatan rudal Iran di kapal-kapal kecil di lepas pantai, memicu kekhawatiran bahwa Teheran mungkin bersiap untuk menyerang pasukan atau kepentingan Amerika di wilayah tersebut.

Amerika menarik keluar baterai rudal Patriot dari Bahrain, Kuwait, dan Yordania akhir tahun lalu. Tidak jelas apakah baterainya akan kembali ke negara-negara tersebut.

Kebijakan Presiden Donald Trump terkait Iran telah berakar pada gagasan bahwa bersikap lebih keras terhadap Teheran akan memunculkan hasil yang lebih baik dan bahkan mungkin kesepakatan nuklir baru untuk menggantikan pakta pemerintahan Obama yang dia telah menarik diri setahun yang lalu.

Strategi itu sekarang sedang diuji ketika ketegangan meningkat antara Washington dan Teheran, bahkan ketika kedua belah pihak tampaknya bersedia untuk bernegosiasi untuk mengakhiri kebuntuan.

Iran mengancam akan memperkaya cadangan uraniumnya lebih dekat ke tingkat senjata dalam 60 hari jika kekuatan dunia gagal menegosiasikan persyaratan baru untuk kesepakatan nuklir 2015.

“Karena tindakan kami, rezim Iran sedang berjuang untuk mendanai kampanye terornya yang kejam, ketika ekonominya menuju ke depresi yang belum pernah terjadi sebelumnya, pendapatan pemerintah mengering, dan inflasi melonjak tak terkendali,” kata Trump ketika ia mengumumkan sanksi putaran lain yang kali ini menargetkan industri logam negara itu sebagaimana dilaporkan Military.com Jumat 10 Mei 2019.

Trump sendiri mengatakan dia siap berbicara. “Kami menyerukan rezim untuk mengabaikan ambisi nuklirnya, mengubah perilaku destruktifnya, menghormati hak-hak rakyatnya dan dengan itikad baik kembali ke meja perundingan,” katanya dalam mengumumkan sanksi baru.

Brian Hook, utusan AS ke Iran, mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika menetapkan 12 tuntutan tahun lalu untuk kesepakatan baru Iran dan mengakhiri kampanye tekanan maksimum pemerintahan Trump.

Mereka termasuk mengakhiri semua pengayaan uranium, menghentikan semua dukungan untuk kelompok-kelompok militan di Timur Tengah dan pembebasan semua warga negara Amerika yang ditahan di Iran.