Amerika Serikat menekan Israel untuk tidak menawarkan sistem anti-rudal David Sling dalam kompetisi pengadaan sistem anti-rudal di Swiss. Pelarangan ini agar memberi peluang pada sistem Patriot untuk memenangkan kontrak.
Swiss sebagaimana dilaporkan meminta tawaran kepada Israel tentang sistem David Sling. Namun Rafael yang membangunnya tidak mengajukan tawaran. Alasan keputusan Rafale itu terkuak ketika seorang pejabat senior industri pertahanan Israel mengatakan adanya tekanan dari Amerika.
“Situasi ini hanya puncak gunung es,” kata sumber senior industri pertahanan Israel kepada Breaking Defense pada 28 April 2019. “Israel, dengan segala rasa terima kasihnya kepada Amerika, tidak dapat menyerah dengan mudah seperti yang terjadi di sini,”
Di balik situasi aneh ini ada ambiguitas yang sangat dalam dan tidak terselesaikan, yang merupakan bagian dari hubungan pertahanan yang luas dan rumit antara Amerika dan Israel.
Bentrokan akuisisi besar pertama antara kedua negara telah terjadi pada 1980-an ketika Amerika membunuh program pesawat tempur Israel Lavi. Padahal Israel telahy membangun tiga prototipe dan mereka dalam uji terbang lanjutan.
Selanjutnya ketika ada usulan penjualan pencegat rudal balistik Israel, Arrow, ke Korea Selatan. Sekali lagi Washington berkata tidak. Korea Selatan bertahan dan menuntut agar mereka diizinkan untuk membeli sistem radar Green Pine. Mereka berhasil.
Contoh terbaru adalah ketika Inggris memutuskan untuk membeli sistem AEW . Israel menawarkan sistem yang dibuat oleh Israel Aerospace Industries (IAI) yang terintegrasi dalam jet bisnis G-500. Inggris bahkan tidak mempertimbangkan proposal ini dan membeli E-7 Wedgetail yang dibangun Boeing.
Pergumulan terakhir antara kedua sekutu dekat itu terjadi ketika pemerintah Swiss memutuskan untuk membeli sistem pertahanan udara canggih baru yang dapat mengatasi roket jarak menengah dan rudal, pihaknya mengeluarkan tender. RFI dikirim ke Rafael, Raytheon dan ke perusahaan Prancis yang membuat Eurosam.
Swiss membutuhkan sistem canggih untuk menggantikan rudal permukaan ke udara Bloodhound BL-64. Awal tahun ini Raytheon menyampaikan proposal resmi untuk PAC-3 Patriot-nya. Eurosam menawarkan sistem SAMP / T, menggunakan rudal Aster 30. Pemerintah Swiss terkejut ketika tidak menerima proposal Rafael.
Seorang ahli senior roket dan pertahanan rudal Israel, mengatakan kepada Breaking Defence bahwa tidak ada keraguan sistem Israel adalah sistem yang “sepenuhnya” menjawab tuntutan operasional Swiss.
Dia menambahkan bahwa, seperti dalam kasus-kasus sebelumnya di Israel “diberitahu” oleh Washington untuk tidak mengajukan tawaran resmi.
“Sistem Israel dikembangkan dengan bantuan dana FMF (Foreign Military Financing) Amerika, dan terlepas dari kenyataan bahwa Raytheon adalah mitra Rafael dalam program David’s Sling, pemerintah Amerika melihat kepentingan perusahaan-perusahaan Amerika.” Juru bicara Kementerian Pertahanan enggan mengomentari situasi tersebut, demikian juga juru bicara Rafael.
Sumber-sumber pertahanan terkemuka memberi tahu Breaking Defense bahwa ada “kecil kemungkinan ” bahwa Rafael akan diberi kesempatan untuk bersaing. Sumber menunjuk ke beberapa pertemuan mendesak antara “pihak yang terlibat” yang terjadi baru-baru ini sebagai indikasi bahwa situasinya mungkin berubah.
Di masa lalu, ketika AS memberikan hibah kepada Israel di bawah program FMF, Israel dapat mengubah 25 persen bantuan dari dolar untuk membeli produk-produk Israel dan mendukung R&D lokal. Namun berdasarkan perjanjian FMF 10-tahun terbaru yang ditandatangani pada tahun 2017, persentase tersebut secara bertahap akan turun hingga nol.
Berdasarkan perjanjian baru yang ditandatangani pada September 2016, Amerika akan membayar Israel US$ 34 miliar atau sekitar Rp488 triliun selama dekade dari 2019 hingga 2028 – tetapi pada akhirnya semua dana FMF harus digunakan untuk pembelian sistem buatan Amerika.
Baca juga: