Harga F-35A  Turun Rp136 Miliar
F-35/USAF

Harga F-35A  Turun Rp136 Miliar

Lockheed Martin menawarkan jet tempur F-35A kepada Pentagon dengan harga yang paling murah dalam sejarah selama ini. Harga turun turun lebih dari 10%  .

Perusahaan ini menawarkan untuk menjual ke Pentagon sekitar 100 F-35A dengan masing-masing seharga kurang dari US$ 80 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun, turun US$9,5 juta atau sekitar Rp 136 miliar dibanding harga dalam kesepakatan yang ditandatangani September lalu. Dalam kesepkatan September itu satu unit F-35A dihargai dengan US$ 89,5 juta

100 F-35A adalah bagian dari sistem pembelian block tiga lot produksi jet yang secara keseluruhan jumlahnya sekitar 450 jet. Pesanan akan mencakup F-35B untuk Korps Marinir, F-35C untuk Angkatan Laut Amerika, dan jet untuk sekutu.

“Kami saat ini memiliki tawaran yang diajukan ke Departemen Pertahanan Amerika untuk Lot 12-14 yang berada di bawah US$ 80 juta F-35A untuk lot 14 pada tahun 2020, sesuai komitmen jangka panjang kami,” kata juru bicara perusahaan Mike Friedman dalam email kepada Defense One Selasa 7 Mei 2019.

Putaran terakhir dari perundingan F-35 datang ketika Angkatan Udara berencana untuk membeli pesawat tempur F-15 Eagle buatan Boeing untuk pertama kalinya dalam dua dekade. Sementara Eagle baru akan menggantikan F-15 yang ada, Lockheed berpendapat  F-35 adalah alternatif yang lebih murah dan menawarkan stealth dan teknologi lainnya yang menjadi standar dalam pesawat perang generasi kelima yang lebih modern.

Usulan pembelian tiga batch jet secara bersamaan dimaksudkan untuk mendapatkan harga yang lebih baik daripada pembelian tahunan beberapa lusin jet. Sebuah studi Rand 2018 menempatkan potensi penghematan lebih dari US$ 2 miliar.

Lockheed telah mengirimkan lebih dari 385 F-35 ke Angkatan Udara, Angkatan Laut, Korps Marinir Amerika dan negara-negara sekutu.

“Ketika kami meningkatkan produksi, setiap tahun kami telah menurunkan biaya, mengurangi waktu pembuatan, meningkatkan kualitas dan pengiriman yang tepat waktu,” kata Friedman.

“Ke depan, kami fokus dan mengambil tindakan untuk mengurangi biaya lebih lanjut di seluruh produksi dan keberlanjutan.”

Baca juga:

Jet Tempur Apa yang Paling Mahal?