Berbalik Melawan Maduro, Amerika Cabut Sanksi Pada Kepala Badan Intelijen Venezuela
Manuel Cristopher saat dilantik Nicolas Maduro sebagai kepala badan intelijen Venezuela

Berbalik Melawan Maduro, Amerika Cabut Sanksi Pada Kepala Badan Intelijen Venezuela

Amerika Serikat mencabut sanksi ekonomi terhadap seorang purnawirawan jenderal Venezuela, yang berubah menjadi penentang Presiden Nicolas Maduro.

Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan  langkah itu harapkan akan membuat sekutu-sekutu militer Maduro lainnya mengikuti jejak jenderal Manuel Cristopher tersebut.

Usaha pemberontakan pekan lalu, yang dipimpin Juan Guaido, pemimpin oposisi yang didukung AS dan negara-negara Barat lainnya, gagal mengusir Maduro walaupun serangkaian sanksi terhadap pemerintahannya sudah diberlakukan Amerika.

Pernyataan Pence Selasa 7 Mei 2019 itu merupakan yang pertama mengenai bagaimana pemerintahan Trump berencana menyusun kembali strateginya untuk mendukung Guaido. Sejumlah pejabat AS sebelumnya mengembuskan harapan bahwa sosok-sosok, yang terkena sanksi Amerika  namun kemudian meninggalkan Maduro, akan diberi kelonggaran. Namun, baru kali inilah pemerintahan Trump menepati janjinya itu.

Departemen Keuangan menyatakan pihaknya telah mencabut sanksi atas Manuel Cristopher, yang menjabat sebagai kepala Sebin, yaitu badan intelijen Venezuela, hingga Selasa.

Maduro menuding Cristopher, yang tempat persembunyiannya belum diketahui, bersekongkol membantu pemberontakan pimpinan Guaido dengan melepaskan pemimpin oposisi Leopoldo Lopez, yang berada dalam tahanan rumah yang diberlakukan Sebin.

“Kami harap tindakan yang negara kami ambil hari ini akan mendorong yang lain untuk mengikuti contoh Jenderal Cristopher Figuera dan para anggota militer yang juga telah mengambil langkah maju,” kata Pence dalam pidato di depan para anggota Americas Society di Departemen Luar Negeri.

Amerika telah membuat daftar hitam, yang berisi lebih dari 150 pejabat dan pengusaha Venezuela yang terkait dengan Maduro. Pencabutan Cristopher dari daftar nama itu berarti ia sudah bisa mengakses kembali aset-aset yang diblokir dan properti yang dia miliki di AS serta berbisnis dengan warga negara, perusahaan dan bank-bank AS.

Guaido, yang berpendapat bahwa kemenangan Maduro dalam pemilihan tahun 2018 tak sah, pada Januari meminta agar undang-undang dasar Venezuela menyatakan dirinya sebagai presiden sementara.

Namun, Guaido hingga sejauh ini gagal mengajak perwira-perwira militer untuk membelot dari Maduro, yang menyatakan Guaido sebagai boneka pemerintah Amerika.

Baca juga:

Rusia: Amerika Tabur Kekacauan di Venezuela