Citra Satelit Membuktikan China Sedang Membangun Kapal Induk Besar dan Modern

Citra Satelit Membuktikan China Sedang Membangun Kapal Induk Besar dan Modern

Pembangunan kapal induk baru yang lebih besar dan kemungkinan menjadi flattop modern pertama China terdeteksi melalui gambar satelit terbaru. Kapal itu tengah dibangun  Jiangnan Shipyard di Shanghai.

Meski China belum secara resmi mengakui pekerjaan pada kapal induk baru, media pemerintah China pertama kali mengkonfirmasi desas-desus tentang “kapal induk generasi baru” pada bulan November 2018. Departemen Pertahanan Amerika melaporkan minggu lalu bahwa kapal induk baru ini memang sedang dibangun.

Citra satelit yang diperoleh dan dianalisis oleh Center for Strategic and International Studies memberikan konfirmasi tambahan, serta pandangan nyata pertama dari kapal induk baru tersebut.

“Pembangunan kapal induk ketiga – Type 002 – tampaknya sedang berlangsung di Jiangnan Shipyard China,” lapor CSIS. “Citra satelit komersial yang dikumpulkan pada 17 April 2019 menunjukkan aktivitas baru yang signifikan.”

Think tank yang berbasis di Washington, DC,  tersebut melihat bukti kapal yang sangat besar sedang dibangun di fasilitas itu. Busur dan lambung utama terlihat di foto. “MEski rincian mengenai Type 002 terbatas, apa yang dapat diamati di Jiangnan konsisten dengan apa yang diharapkan untuk kapal induk ketiga Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat,” jelas CSIS sebagaimana dikutip Business Insider Senin 6 Mei 2019.

China hanya memiliki satu kapal induk aktif saat ini yakni Liaoning yang dibeli dari Ukraina, satu lagi yang dibangun di dalam negeri sedang melakukan pengujian dan diperkirakan akan segera bergabung dengan armada. Kapal induk yang dibangun ini didasarkan pada Liaoning.

Sementara kapal induk ketiga diharapkan akan menjadi peningkatan yang jauh lebih mampu dari dua pendahulunya.

Kapal induk pertama dan kedua China bertenaga konvensional dengan sistem peluncuran ski jump-assisted short take-off-but-arrested-recovery (STOBAR)  yang kurang efektif dibandingkan dengan sistem catapult-assisted-takeoff-but-arrested-recovery (CATOBAR).

Kapal induk ketiga diperkirakan akan secara signifikan lebih besar dari dua operator pertama, tetapi masih lebih kecil dari kapal induk Amerika dan memiliki sistem peluncuran CATOBAR. “Desain ini akan memungkinkannya untuk mendukung pesawat tempur tambahan, pesawat peringatan dini sayap tetap, dan operasi penerbangan yang lebih cepat,” kata Departemen Pertahanan Amerika dalam laporannya.

“Jika kapal induk ketiga memang memiliki beberapa sistem peluncuran katapel, itu akan menjadi langkah besar bagi China,” kata Matthew Funaiole, seorang peneliti China Power Project di CSIS  kepada Business Insider. Kapal induk ketiga China diperkirakan akan bergabung dengan armada di sekitar tahun 2022.

Baca juga:

Kapal Induk CATOBAR, STOBAR, CV, dan CVN, Apa Sih Artinya?