Pentagon: China Gunakan Segala Cara untuk Mencuri Teknologi dan Rahasia Militer

Pentagon: China Gunakan Segala Cara untuk Mencuri Teknologi dan Rahasia Militer

China terus memodernisasi pasukan bersenjatanya untuk mengubah militernya menjadi kekuatan global utama dan menggunakan spionase untuk mencuri teknologi canggih untuk keperluan militer. Hal itu masih menjadi sorotan laporan tahunan Pentagon tentang militer China yang dirilis baru-baru ini.

“China menggunakan berbagai metode untuk memperoleh teknologi militer termasuk investasi langsung asing yang ditargetkan, pencurian dunia maya, dan eksploitasi akses warga negara China swasta ke teknologi ini, serta memanfaatkan layanan intelijen, intrusi komputer, dan pendekatan terlarang lainnya, “kata laporan Departemen Pertahanan yang dimandatkan oleh Kongres sebagaimana dikutip CNN Minggu 5 Mei 2019.

“China memperoleh teknologi asing melalui impor, investasi asing langsung, pendirian pusat penelitian dan pengembangan asing, usaha patungan, penelitian dan kemitraan akademik, rekrutmen bakat, dan industri dan cyberpionage,” tambah laporan itu.

Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika, Jenderal Joseph Dunford, baru-baru ini memperingatkan Kongres bahwa perusahaan-perusahaan Amerika yang melakukan bisnis di China seringkali secara tidak langsung menguntungkan militer China, mengutip Google sebagai contoh.

Laporan itu mengatakan bahwa China telah menggunakan teknik-teknik ini untuk memperoleh peralatan sensitif  atau  militer dari Amerika Serikat, termasuk teknologi penerbangan dan perang anti-kapal selam.

Beijing juga mengeksploitasi warganya dan orang asing keturunan China yang tinggal di luar negeri untuk ikut memajukan tujuan Partai Komunis China. “Landasan strategi China termasuk memohon kepada warga negara Tionghoa di luar negeri atau warga negara etnis Tionghoa di negara lain untuk memajukan Partai Komunis China melalui kekuatan lunak atau, kadang-kadang, paksaan dan pemerasan, ” tulis laporan tersebut.

Di bagian lain laporan itu juga menyoroti kemampuan China mengembangkan senjata denganteknologi tanggih termasuk rudal hipersonik, senjata yang melakukan perjalanan setidaknya lima kali kecepatan suara.

“China telah menguji kendaraan meluncur hipersonik. Pada Agustus 2018, China berhasil menguji XINGKONG-2 (Starry Sky-2), yang secara publik digambarkan sebagai kendaraan pengendara angin hipersonik,” kata laporan itu.

Laporan itu juga merinci pertumbuhan anggaran pertahanan China dan kemampuan militernya, dengan mengatakan anggaran pertahanan China hampir dua kali lipat selama 10 tahun terakhir.

Banyak dari uang itu dihabiskan untuk meningkatkan Angkatan Laut China, dengan laporan itu mengatakan bahwa China telah menjadi angkatan laut terbesar di kawasan itu, dengan lebih dari 300 kapal tempur permukaan, kapal selam, kapal amfibi, kapal patroli, dan jenis khusus.

China disebut sebagai kekuatan yang semakin modern dan fleksibel. Total pasukan kapal selam China kemungkinan akan tumbuh antara 65 dan 70 kapal selam pada 2020 dan bahwa China akan menurunkan kapal selam serangan nuklir dengan rudal dipandu baru pada pertengahan 2020-an yang memberi Beijing opsi serangan darat yang lebih klandestin.

Kapal induk buatan China pertama yang dibangun di dalam negeri juga kemungkinan akan bergabung dengan armada pada akhir 2019 dan kapal induk yang dibangun di dalam negeri diproyeksikan akan beroperasi pada 2022.

Baca juga:

Sulit Dibantah, Pesawat Buatan China Memang Kelihatan Banget Menjiplak