Nekad Beli S-400, Turki: Kami Takkan Tunduk Pada Sanksi Amerika
S-400 / TASS

Nekad Beli S-400, Turki: Kami Takkan Tunduk Pada Sanksi Amerika

Turki menegaskan tidak akan pernah tunduk pada sanksi Amerika atas kesepakatan pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia.

“Ketika Turki menandatangani perjanjian, Turki akan menepati janjinya. Kami menandatangani perjanjian ini dan pembayaran tertentu telah dilakukan. Saya kira argumen dan masalah di sini tidak banyak yang bisa dijadikan sandaran, “kata  Wakil Presiden Turki Fuat Oktay kepada televisi Kanal 7 Minggu 5 Mei 2019 dan dikutip Sputnik.

Oktay melanjutkan dengan mengatakan bahwa kekhawatiran Washington bahwa sistem yang dibangun Rusia yang diduga tidak sesuai dengan peralatan militer NATO itu tidak masuk akal.

Pernyataan tersebut menyusul peringatan Patrick Shanahan, penjabat menteri pertahanan Amerika, yang mengatakan bahwa jika Ankara memutuskan tetap membeli S-400, maka Amerika Serikat akan menghentikan dukungan manufaktur untuk F-35 jet tempur di Turki.

Dalam perkembangan paralel, anggota House Armed Services Committee mengumumkan untuk memblokir penjualan jet tempur generasi kelima ke Turki jika tidak menyerah pada rencana S-400.

“Mengoperasikan S-400 bersama F-35 akan membahayakan pesawat dan teknologi sensitifnya, berdampak pada interoperabilitas di antara sekutu NATO, dan yang paling penting menimbulkan risiko serius bagi pertahanan dan keamanan bersama kita,” kata anggota Kongres Demokrat John Garamendi.

Menyikapi kontroversi tersebut, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa Ankara tidak berhasil membeli sistem pertahanan udara dari sekutu NATO selama sekitar 10 tahun, dan menegaskan kembali bahwa sistem Rusia tidak membahayakan F-35 Amerika.

“Amerika Serikat mengatakan bahwa S-400 akan meningkatkan kerentanan pesawat F-35. Kami tidak berpikir begitu, tetapi biarkan para ahli mengungkapkan pendapat mereka. Kami telah mengusulkan untuk membuat komisi bersama, jika mereka begitu khawatir tentang itu. Namun, kami belum menerima tanggapan dari Amerika Serikat, ” kata Cavusoglu April lalu.