Jet tempur Lockheed Martin F-35 adalah program pertahanan Amerika yang menelan US$1,5 triliun. Namun, meski diklaim merupakan jet tempur paling canggih, pilot Angkatan Udara Amerika diperkirakan masih akan memilih pendahulunya F-22 Raptor dalam pertempuran.
Salah satu alasannya F-22 mampu membawa lebih banyak rudal udara ke udara daripada F-35 meski sistem radar Raptor sedikit usang.
Selain itu F-22 Raptor dengan dua mesinnya bisa terbang jauh lebih cepat daripada F-35 yang hanya memiliki satu mesin.
Ini berarti F-22 Raptor, yang pertama kali diperkenalkan pada 2005 dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan 2 Mach atau lebih dari 1.500 mil per jam.
Akibatnya, ketika datang ke pertempuran udara, pilot dan penggemar militer akan selalu memilih Raptor F-22 meskipun harga F-35 sangat mahal.
“F-22, di sisi lain, adalah jet tempur Amerika dengan kemampuan siluman penuh, daya jelajah super (dapat melaju dengan kecepatan supersonik tanpa menggunakan afterburner), sangat gesit, mampu membawa hingga 6 rudal, itu adalah binatang buas,” kata Alex Cucos, insinyur kedirgantaraan, menulis di situs Q&A Quora dan dikutip Express.co.

Chris Morehouse, insinyur kedirgantaraan di Angkatan Udara Amerika juga mengatakan: “Sampai hari ini, F-22A Raptor adalah yang terbaik dalam hal memburu dan membunuh pesawat lain.
“Tidak ada jet tempur superioritas udara yang lebih baik yang diterbangkan hari ini oleh militer mana pun. Tidak ada. Nol.”
Rishikesh Patil, seorang pakar teknologi pertahanan juga mengatakan F-22 adalah yang terbaik. “F-22 Raptor adalah jet tempur siluman superioritas udara. Pesawat ini dirancang untuk mencapai dominasi udara di atas langit. ”
Namun, para pejabat Amerika tertarik untuk menunjukkan bahwa kedua jet itu adalah entitas yang benar-benar berbeda dan melayani tujuan yang berbeda. F-35 dirancang untuk pertempuran udara ke darat sedangkan F-22 untuk pertempuran udara. Pada dasarnya, seorang pilot F-35 harus menghindari pertarungan jarak dekat dengan segala cara.
Baca juga: