Rusia Akui Turki Tertarik Beli Senjata Lain dari Mereka
Pantsir-S1

Rusia Akui Turki Tertarik Beli Senjata Lain dari Mereka

Perusahaan Ekspor Pertahanan Rusia (Rosoboronexport) mengakui Turki memang tertarik untuk membeli senjata lain selain S-400 yang kontraknya sudah ditandatangani.

CEO Rosobronoexport, Aleksandr Mikheev mengatakan Turki menunjukkan minat dengan sistem pertahanan udara Rusia lainnya dari berbagai rentang, serta persenjataan anti-tank dan senjata lainnya.

Mikheev sebagaimana dilaporkan Sputnik Senin 29 April 2019 menambahkan bahwa kedua negara juga memiliki beberapa usaha patungan yang bertujuan untuk mengembangkan jet dan helikopter canggih, modul untuk kendaraan lapis baja dan perawatan untuk peralatan, yang sebelumnya dijual ke Ankara.

Dia lebih lanjut menekankan bahwa karena dialog konstruktif antara kepemimpinan politik kedua negara telah berhasil menggagalkan upaya saingan asing untuk ikut campur dalam kerja sama militer bilateral mereka.

CEO Rosoboronexport sebelumnya bereaksi terhadap laporan bahwa Turki mungkin tertarik membeli jet Rusia daripada F-35 Amerika, dengan mengatakan bahwa Moskow siap untuk membahas pengadaan seperti itu dengan Ankara.

Turki menghadapi kesulitan mendapatkan jet F-35 sejak mereka menandatangani kontrak dengan Moskow untuk pengadaan sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Pihak berwenang Amerika mengancam akan membatalkan pengiriman pesawat siluman tersebut jika Turki tetap ngotot dengan keputusannya membeli S-400. Amerika mengklaim bahwa sistem Rusia dapat mengumpulkan informasi tentang jet Amerika dan mengungkapkan kelemahannya ke Moskow.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berulang kali menyatakan bahwa Ankara tidak akan meninggalkan kesepakatan S-400 meskipun ada tekanan Amerika. Dia mengatakan Turki bersedia membeli sistem pertahanan Patriot, tetapi Washington gagal memberikan kesepakatan yang lebih baik daripada Moskow.