More

    China Berencana Bangun Pangkalan di Dekat Kutub Selatan Bulan

    on

    |

    views

    and

    comments

    China telah berada di jalur untuk memainkan peran dalam perlombaan misi ke bulan dengan proyek ambisius untuk membangun pangkalan di kutub selatan bulan. Negara ini akan mengirimkan manusia ke tetangga terdekat bumi tersebut empat dekade setelah Amerika melakukan dengan misi Apollo.

    Kantor Bereita Xinhua mengutip kepala Administrasi Antariksa Nasional (CSNA) China, Zhang Kejian China telah menetapkan tujuan untuk membangun pusat penelitian ilmiah di bulan yang akan tercapai sekitar 10 tahun ke depan. Pangkalan itu akan dibangun di daerah Kutub Selatan.

    Tujuannya cukup berbeda dengan apa yang dicapai NASA dengan enam misi Apollo yang berhasil. NASA mendarat di dekat khatulistiwa Bulan, bukan daerah kutub, antara tahun 1969 dan 1972.

    Bagian pertama dari stasiun diproyeksikan akan mencapai orbit di atas roket Long March 5B yang baru pada paruh pertama tahun 2020 ketika stasiun luar angkasa internasional atau ISS mencapai akhir masa kegunaan ilmiahnya dan tidak ada bukti bahwa Amerika akan mulai bekerja sama dengan China dalam hal upaya bersama.

    Xinhua sebagaimana dikutip Sputnik Minggu 28 April 2019 melaporkan, rincian tentang tujuan jangka panjang China ke bulan belum diumumkan kepada publik, tetapi CSNA telah mengambil beberapa langkah yang menentukan sehubungan dengan eksplorasi ruang angkasa. Salah satunya keberhasilan peluncuran wahana tak berawwak Chang’e-4 di sisi jauh Bulan.

    Kejian juga mengumumkan bahwa Chang’e-5, pendarat bulan tanpa awak yang semula dijadwalkan untuk mencapai permukaan bulan pada tahun 2017, akan mencoba mendarat di Bulan dan mengambil sampel untuk penelitian lebih lanjut pada tahun 2019.

    Dalam langkah terpisah, China baru-baru ini mengumumkan penempatan astronot yang sukses di dua stasiun ruang angkasa sementara, Tiangong-1 dan Tiangong-2, sementara stasiun yang lebih permanen diperkirakan akan mulai beroperasi dalam beberapa tahun mendatang.

    China telah mengalokasikan sejumlah besar anggaran untuk eksplorasi ruang angkasa akhir-akhir ini bahkan berada di urutan kedua di belakang Amerika.

    Sementara itu, rencana AS untuk mendaratkan manusia di bulan telah menghantam beberapa hambatan, karena fakta bahwa NASA sangat bergantung pada roket buatan Rusia  sementara penggunaan perusahaan roket komersial, seperti SpaceX  belum disepakati.

    Namun, pemerintahan Trump menjadi berita utama bulan lalu setelah mengumumkan target 2024 untuk kembali ke permukaan bulan, beberapa dekade setelah misi Apollo dan empat tahun lebih awal dari jadwal asli di bawah apa yang disebut proyek Lunar Gateway, yang menetapkan penciptaan pangkalan berawak permanen pada tahun 2020.

    Baca juga:

    NASA Mulai Pembangunan Pangkalan di Orbit Bulan

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this