Dengan pesatnya kemajuan teknologi drone, kita tidak perlu heran ketika UAV yang semakin kompleks semakin banyak ditemukan di berabgai dunia. Tetapi Phoenix, sebuah drone baru dari Inggris, adalah sebuah keajaiban — dan bisa memiliki implikasi besar terhadap militer.
Dengan panjang 49 kaki dan lebar 34 kaki, Phoenix tampak seperti bom terbang kecil dengan sayap kecil ditutupi oleh panel surya, yang membuatnya sangat mengesankan di luar. Tetapi ia juga menggunakan “variable-buoyancy propulsion system” untuk bergerak di udara.
Saat Phoenix menghisap udara dan menyimpannya di dalam kantung tiup, ia menjadi lebih berat dan menggunakan sayapnya untuk mengarahkan maju dan menyelam. Jika Phoenix kemudian melepaskan udara dia akan naik ke ketinggian lagi. Drone ini juga memiliki pasokan helium, atau hidrogen bergantian, untuk memberikan daya apung yang meningkat.
Sebagaimana ditulis Aviation Week Jumat 26 April 2019, drone pada dasarnya menghabiskan separuh waktu di udara sebagai kendaraan yang lebih ringan dari udara, dan separuhnya lagi sebagai pesawat yang lebih berat dari udara. Karena tidak memiliki motor pembakaran internal dan kebutuhan bahan bakar, secara teoritis Phoenix dapat tetap terbang tanpa batas waktu dan bertindak sebagai sensor mengambang atau simpul komunikasi untuk pasukan militer.
Badan pesawat dibangun dari Vectran dengan sayap yang terbuat dari serat karbon dan sangat murah sehingga para perancangnya yang datang dari beberapa universitas dan usaha kecil di Inggris menggambarkannya sebagai barang “hampir sekali pakai.”
Phoenix, yang telah dikembangkan selama tiga tahun, akan memiliki beragam penggunaan militer. Drone dapat digunakan sebagai alternatif satelit untuk menyediakan komunikasi aman melewati sinyal di ribuan mil.
Pesawat juga bisa berfungsi sebagai platform sensor persisten, melayang di atas titik dan menggunakan kamera atau elektronik untuk melacak pergerakan dan komunikasi musuh. Dan karena sangat murah, dinas bersenjata dapat memiliki Phoenixes dalam jumlah besar, menempatkan mereka dalam keadaan darurat.