Dua jet tempur China, J-11D dan J-20, tampaknya bersaing untuk mendapatkan prioritas pendanaan, meskipun kedua platform tampaknya memiliki misi yang berbeda.
Beberapa perincian dari program-program ini terungkap melalui sebuah film dokumenter yang diproduksi oleh China Flight Test Establishment (CFTE) di pangkalan udara Xi’an Yanliang. Film ini dirilis untuk merayakan ulang tahun ke-60 pendirian fasilitas tersebut.
Film dokumenter ini menunjukkan gambar close-up dari Shenyang J-11D yang masih di pabrik dan menggambarkannya sebagai salah satu pesawat terbaru yang berhasil melewati program pengujian penerbangan negara.
Menurut sejumlah sumber yang dikutip Jane Kamis 25 April 2019, menampilkan J-11D merupakan sinyal yang jelas bahwa program tersebut belum dibatalkan, seperti yang dikabarkan sebelumnya, dan bahwa produksi versi J-11 yang dimodernisasi secara komprehensif ini akan terus berjalan.

Sumber yang sama menyatakan bahwa biaya gabungan dari pengujian lanjutan dan penyelesaian desain J-11D dan konfigurasi pesawat tempur siluman J-20, yang dirancang dan dibangun oleh Shenyang di Aerospace Chengdu di Provinsi Sichuan, adalah sebagian alasannya J-11 diyakini berada di daftar pembatalan.
Alasan lain mengapa J-11D dianggap dalam bahaya adalah anggapan bahwa tim desain Shenyang tampaknya memiliki tugas lain yang lebih mendesak yakni pengembangan jet tempur generasi kelima untuk kapal induk FC-31.
Beberapa laporan sebelumnya telah menyatakan bahwa ada kebutuhan untuk pesawat tempur yang beroperasi dari kapal induk untuk menggantikan Shenyang J-15.