Gedung Putih mengumumkan keputusan bahwa Amerika tidak akan lagi memberikan keringanan kepada negara manapun yang membeli minyak Iran setelah Mei 2019. Washington menekankan keputusan ini dimaksudkan untuk menekan ekspor minyak Iran ke nol yang bertujuan untuk merusak sumber pendapatan vital bagi Teheran.
“Presiden Donald J. Trump telah memutuskan untuk tidak mengeluarkan kembali Significant Reduction Exceptions (SRE) ketika mereka [aturan tersebut] berakhir pada awal Mei. Keputusan ini dimaksudkan untuk membawa ekspor minyak Iran ke nol ,” kata pernyataan itu sebagaimana dikutip Sputnik Senin 22 April 2019.
Pernyataan itu selanjutnya mengatakan bahwa Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab telah berjanji untuk memastikan bahwa pasar global akan memiliki pasokan minyak yang cukup setelah keputusan Washington untuk menghentikan keringanan sanksi bagi negara-negara yang mengimpor minyak Iran.
“Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, tiga dari produsen energi besar dunia, bersama dengan teman dan sekutu kami, berkomitmen untuk memastikan bahwa pasar minyak global tetap dipasok secara memadai,” kata pernyataan itu.
Pada awal November 2019, Washington masih memberikan keringanan enam bulan dari sanksi minyak terhadap Iran ke Yunani, Italia, Taiwan, China, India, Turki, Jepang, dan Korea Selatan.
Beijing telah mengomentari rencana Amerika dengan mengatakan bahwa itu bertentangan dengan pembatasan sepihak Washington terhadap Teheran dan akan melakukan segala upaya untuk membela kepentingan perusahaan nasional yang melakukan bisnis hukum dengan Iran.
Mengomentari masalah ini, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo menyatakan bahwa Amerika telah berdiskusi dengan negara-negara lain untuk membantu mereka mengurangi impor minyak Iran.
“Sebelum sanksi kita berlaku, Iran menghasilkan sebanyak US$ 50 miliar setiap tahun dalam pendapatan minyak”, kata Pompeo. “Secara keseluruhan hari ini, kami memperkirakan bahwa sanksi kami telah menekan rezim dengan baik dengan hanya US$ 10 miliar”.
Pompeo juga mengatakan bahwa Amerika tidak akan memberikan masa tenggang setelah berakhirnya keringanan sanksi minyak Iran pada 1 Mei.
“Pengabaian saat ini berakhir pada tengah malam 1 Mei. Pengabaian SRE yang melampaui periode itu, berhenti penuh”, kata Pompeo kepada wartawan.
Dia juga mencatat bahwa Washington akan terus menjatuhkan sanksi terhadap Iran sampai negara itu setuju untuk bernegosiasi.
Meskipun tekanan ekonomi meningkat, Pompeo baru-baru ini meyakinkan bahwa pemerintahan Trump tidak berusaha melakukan perubahan rezim di Iran melalui intervensi militer langsung.