Sebuah foto yang menunjukkan dua jet tempur MiG-29 Fulcrum Korea Utara lepas landas saat pemimpin Korea Utara Kim Yung Un mengunjungi Sunchon AB pada 16 April 2019.
Cukup jarang Korea Utara memamerkan kekuatan udara mereka mengingat memang matra ini cukup kesulitan untuk mempertahankan kekuatannya.
Angkatan Udara Korea Utara diperkuat sejumlah jet tempur tua dengan MiG-29 adalah yang paling modern dan dibeli pada era Uni Soviet.

Di Sunchon, Divisi Tempur Udara ke-1 dengan Unit 1017, Resimen Udara ke-57 dilengkapi dengan MiG-29B , MiG-29S dan MiG-29UB. Sementara Resimen Udara ke-55 menerbangkan Su -25K dan Su-25UBK. Pesawat lain yang masih diterbangkan Korea Utara adalah MiG-21.
Angkatan Udara Rakyat Korea atau Korea Utara mungkin adalah cabang militer yang paling tidak mengancam yang dimiliki Pyongyang.
Namun, meski teknologinya tua dan tingkat kemampuan ada di bawah angkatan udara Barat (dengan pilot sering menerima kurang dari 20 jam terbang tahunan), Angkatan Udara Korea Utara memiliki beberapa poin kuat.
Seperti banyak fasilitas Korea Utara, sebagian besar pangkalan Angkatan Udara menggunakan pelindung kuat untuk menahan serangan udara dan negara ini memiliki pesawat terbang dalam jumlah yang besar.
Berdasarkan laporan Pentagon ke Kongres Amerika pada 2015 disebutkan Angkatan Udara Korea Utara (NKAF), memiliki lebih dari 1.300 pesawat yang merupakan model Soviet. Mereka terutama bertanggung jawab untuk mempertahankan ruang udara Korea Utara,.
Misi lainnya termasuk penyusupan pasukan khusus, dukungan transportasi dan logistik, pengintaian, dan dukungan udara taktis untuk pasukan darat. Namun, karena teknologi besar armada pesawat terbang tertinggal dan struktur komando dan kontrol pertahanan udara yang kaku, sebagian besar pertahanan udara Korea Utara disediakan oleh rudal darat ke udara dan artileri antipesawat.
Korea Utara memiliki sekitar 35 MiG-29 Fulcrum. Pesawat lain yang relatif modern milik Pyongyang termasuk 56 MiG-23 Floggers dan 34 Sukhoi Su-25 Frogfoot. Namun, mayoritas persenjataan Pyongyang terdiri dari mesin tua tahun 1950-an dan 1960-an.
Berdasarkan laporan Pentagon Korea Utara mendapatkan MiG-29 dari Uni Soviet pada akhir 1980-an bersama pesawat tempur MiG-23, SU-25. Namun, sebagian besar pesawatnya adalah MiG-15 yang kurang mampu, MiG-17, MiG-19 (F-6), dan MiG-21. Korea Utara juga memiliki sekitar 20 helikopter Mil Mi-24 Hind yang fokus pada operasi pasukan khusus.
Angkatan Udara juga memiliki ratusan helikopter yang akan digunakan untuk transportasi darat dan serangan darat, yang didominasi Mi-2 / HOPLITE dan beberapa helikopter MD-500 buatan Amerika yang diperoleh dengan menghindari kontrol ekspor Amerika pada tahun 1985.
Korea utara juga memiliki An-2 yang meski tua pesawat ini efektif untuk misi pasukan khusus karena sulit dideteksi radar akibat kemampuan terbang rendah dan lamban.