Angkatan Udara Amerika dilaporkan mengerahkan pesawat pengintai, yang dikenal sebagai RC-135S Cobra Ball di pantai barat Semenanjung Korea.
Pengerahan pesawat spesialis pelacak rudal balistik ini bisa ditafsirkan sebagai tanda bahwa pemerintahan Trump tidak akan melonggarkan penjagaannya meskipun telah menekankan kemungkinan mengadakan pertemuan puncak ketiga dengan Korea Utara.
Mengutip sumber militer surat kabar Jepang Donga melaporkan Kamis 18 April 2019, pesawat pengintai berangkat dari Pangkalan Udara Kadena di Okinawa pada Senin 15 April 2019 dan terbang ke pantai barat untuk melakukan misi selama sekitar lima jam.
Misi panjang ini tampaknya difokuskan pada mengidentifikasi perkembangan di dekat fasilitas rudal Korea Utara seperti situs Dongchang-ri, yang diperkirakan telah dibangun kembali bulan lalu. Setelah aktivitas di situs Dongchang-ri dan fasilitas Sanum-dong terdeteksi, Angkatan Udara Amerika bulan lalu mengerahkan RC-135S Cobra Ball ke Pangkalan Udara Kadena dari Pangkalan Angkatan Udara Offutt di Nebraska.
Angkatan Udara Amerika hanya memiliki tiga pesawat Cobra Ball, yang dilengkapi dengan sensor sinar infra merah, perangkat optik dan elektronik canggih, dan peralatan perekam dan komunikasi untuk mendeteksi rudal dan melakukan pengawasan darat.