China Terima Batch Terakhir Su-35 dari Rusia, Setelah Itu Indonesia?
Su-35 China

China Terima Batch Terakhir Su-35 dari Rusia, Setelah Itu Indonesia?

Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) menerima gelombang terakhir pesawat tempur multirole Sukhoi Su-35 Flanker-E yang dibeli dari Rusia.

Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Militer dan Teknis mengatakan kepada TASS bahwa Rusia telah menyelesaikan pengiriman jet tempur  generasi ke-4 ++ tersebut ke China berdasarkan kontrak yang ditandatangani sebelumnya. “Sesuai dengan kontrak, semua pesawat Su-35 telah dikirim ke pelanggan asing,” kata Layanan Federal.

Kontrak untuk 24 pesawat tempur multirole Rusia itu bernilai lebih dari US$ 2,5 miliar dan ditandatangani pada tahun 2015. Kesepakatan itu juga menetapkan pengiriman peralatan darat dan mesin cadangan. China menerima 4 pesawat Su-35 pertama pada tahun 2016.

China telah menjadi pembeli asing pertama dari pesawat tempur Rusia Su-35. Indonesia juga telah sepakat untuk membeli pesawat tersebut.Post

Pada awal 2018 dilaporkan Rusia telah menandatangani kontrak dengan Indonesia untuk pengiriman 11 jet tempur. Di bawah kontrak, Rusia akan mengirimkan jet tempur pertama ke Indonesia tahun ini.

Pemenuhan kontrak Indonesia menghadapi beberapa kesulitan terkait dengan sanksi Amerika dan sistem imbal dagang, tetapi sumber TASS di kalangan militer dan diplomatik mengatakan kesulitan ini “tidak serius” dan tidak akan mempengaruhi pengiriman jet tempur.

Jet tempur supersonik Su-35S generasi 4 ++ melakukan penerbangan debutnya pada 19 Februari 2008. Jet tempur ini adalah turunan dari Su-27. Su-35S berbobot 19 ton, memiliki ketinggian terbang 20.000 meter, dapat mengembangkan kecepatan maksimum 2.500 km / jam. Persenjataan jet tempur kursi tunggal tersebut termasuk senapan pesawat 30mm, hingga 8 ton muatan senjata pada 12 titik bawah sayap. Su-35S telah beroperasi dengan Angkatan Darat Rusia sejak 2015.