Kementerian Pertahanan Indonesia telah memberikan kontrak senilai Rp360 miliar untuk memasok TNI Angkatan Laut dengan dua kapal pendarat tank atau nding ship tanks (LST) tambahan.
Kontrak tersebut diberikan kepada pembuat kapal lokal PT Bandar Abadi yang berbasis di Batam pada 12 April. Kapal akan menjadi yang kedelapan dan kesembilan di kelas Teluk Bintuni yang akan melayani terutama sebagai angkutan amfibi untuk kendaraan lapis baja TNI.
Seorang pejabat PT Bandar Abadi yang berbicara kepada Jane pada 15 April mengatakan LST sebagian besar akan mewarisi fitur-fitur utama dari kapal-kapal sebelumnya yang sedang dibangun di PT Dok & Perkapalan Kodja Baharai dan PT Daya Radar Utama, meskipun akan ada sedikit variasi untuk mengakomodasi permintaan dari pelanggan
Jenis LST memiliki panjang keseluruhan 120 m, lebar 18 m, dan draft lambung 3 m. Didukung oleh dua mesin diesel 8.810-hp, kapal ini memiliki kecepatan tertinggi 16 kt dan kisaran 16.300 km pada 12 kt.
LST dapat dilengkapi dengan dua sistem meriam angkatan laut 40 mm di bagian depan dan senapan mesin 12,7 mm di berbagai lokasi di seluruh kapal. Kapal dapat membawa dan meluncurkan hingga 15 kendaraan tempur infanteri BMP-3F melalui jalur roll-on / roll-off di haluannya, dan membawa helikopter 10 ton dari dek penerbangannya. BMP-3F saat ini dioperasikan oleh Korps Marinir Indonesia.