Upaya ilmuwan Israel untuk pendaratan pertama mereka ke bulan gagal setelah wahana yang mereka kirimkan mendarat terlalu cepat dan hancur.
Pada bulan Februari, SpaceX meluncurkan robot SpaceIL Israel seberat 1.300 pound, yang dikenal sebagai Beresheet, ke ruang angkasa. Robot seukuran mesin pencuci piring itu mentransmisikan foto terakhir dari sekitar 14 mil di atas permukaan bulan (foto atas) sebelum kegagalannya pada 12 April 2019.
Siaran langsung acara tersebut melaporkan bahwa mesin utama Beresheet gagal saat turun menuju bulan. Pada saat pengontrol misi mnecoba me-reboot pesawat dan me-restart mesin, sudah terlambat.
Siaran pers SpaceIL mengkonfirmasi laporan itu dengan menyatakan bahwa kesalahan teknis di salah satu komponen Beresheet menyebabkan mesin utama pesawat ruang angkasa itu tidak berfungsi. Kesalahan teknis mencegah Beresheet melambat saat turun.

Data awal yang dikumpulkan oleh tim SpaceIL dan Israel Aerospace Industries (IAI) menyarankan bahwa kesalahan teknis ini memicu serangkaian peristiwa yang secara singkat melumpuhkan mesin utama pesawat ruang angkasa.
“Tanpa mesin utama berfungsi dengan baik, tidak mungkin menghentikan kecepatan Beresheet,” kata siaran pers yang dirilis dan dikutip Business Insider Jumat 12 April 2019.
Meski kemudian robot mampu mengatasi kerusakan dengan menyalakan kembali mesin, pada saat semua sistem kembali online, kecepatan Beresheet masih terlalu tinggi dan tidak cukup waktu untuk memperlambatnya sebelum jatuh di bulan.
Masalah teknis pertama terjadi pada ketinggian kurang dari 9 mil di atas bulan. Ketika tim SpaceIL dan IAI akhirnya kehilangan kontak dengan pesawat ruang angkasa 492 kaki dari permukaan bulan, Beresheet masih turun secara vertikal dengan kecepatan lebih dari 310 mil per jam.
Jika misi yang didukung oleh dengan pendaan swasta sekitar US$ 100 juta – berhasil, itu akan membuat Israel negara keempat yang memiliki pesawat ruang angkasa yang melakukan pendaratan di bulan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang hadir pada peluncuran setelah pemilihannya kembali, mengomentari kegagalan dari pusat kendali misi di Yehud, Israel. “Jika pada awalnya Anda tidak berhasil, coba lagi,” kata Netanyahu.