Pembangunan pembom siluman generasi baru Angkatan Udara Amerika B-21 Raider berjalan sesuai rencanadan langkah selanjutnya adalah benar-benar menerbangkan pesawat.
Letnan Jenderal Arthur Bunch, yang bertanggungjawab pada pengembangan bomber ini mengatakan kepada Senat, B-21 yang akan menggantikan pembom siluman yang lebih tua, diharapkan akan beroperasi pada pertengahan 2020-an, dan dapat terbang pada awal 2021.
“Tonggak utama kami berikutnya adalah penerbangan pertama,” kata Bunch kepada Komite Bersenjata Senat seperti dilansir Military.com dan dikutip Popular Mechanics Kamis 11 April 2019.
Bunch mengatakan pembom itu akan mampu melakukan operasi awal —yaitu, titik di mana skuadron pertama dapat melakukan operasi tempur terbatas pada pertengahan 2020-an.
Jadi kapan B-21 bisa terbang? Butuh dua tahun untuk B-2 berkembang dari titik ini ke penerbangan pertama, sehingga kita bisa melihat B-21 terbang pada tahun 2021. Setelah tersedia, prototipe akan terbang dari Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California dan Pangkalan Angkatan Udara Tinker di Oklahoma
Pembom B-21 Raider akan menjadi pembom strategis berat yang mampu membawa senjata nuklir atau konvensional. Desain sayap terbang, B-21 sangat menyerupai B-2 yang lebih tua. Rentang B-21 dirahasiakan, tetapi harus dapat melakukan misi antarbenua terhadap target di China dan Rusia dengan dukungan pesawat tanker. Jumlah muatan senjata konvensional dan nuklir juga dirahasiakan. Pesawat akan memiliki dua awak tetapi juga mampu diterbangkan dari jarak jauh.
Angkatan Udara berencana untuk membeli minimal 100 B-21 dengan biaya US$ 641 juta per pesawat . B-21 akan menggantikan bomber B-2 Spirit, yang dapat membawa senjata konvensional atau nuklir, dan bomber B-1B Lancer, yang hanya dapat membawa senjata konvensional. B-21 tidak akan menggantikan B-52 Stratofortress, yang dapat terbang ke tahun 2040-an.
Baca juga:
