Ada di Kedalaman 1.500 Meter, Pengangkatan Bangkai F-35 Jepang Hadapi Banyak Tantangan
F-35A Jepang yang jatuh

Ada di Kedalaman 1.500 Meter, Pengangkatan Bangkai F-35 Jepang Hadapi Banyak Tantangan

Posisi bangkai jet tempur F-35 Jepang yang jatuh di Pasifik Selasa 9 April 2019 sudah diketahui. Namun butuh perjuangan berat untuk bisa mengangkatnya ke permukaan.

Para penyelidik Angkatan Udara Bela Diri Jepang (ASDF) telah menemukan bagian-bagian kecil sayap F-35 mengambang di laut yang menunjukkan bahwa pesawat-pesawat canggih itu menabrak air, tetapi tidak tahu mengapa ia menghilang dari layar radar tanpa peringatan.

“Kami belum menemukan apa pun yang akan mengarah pada suatu penyebab,” kata seorang pejabat angkatan udara kepada Reuters ketika pencarian berlanjut untuk pilot yang hilang.

Reruntuhan yang tersisa dari pesawat tempur seharga US$126 juta itu terletak pada kedalaman sekitar 1.500 meter, termasuk perekam data penerbangan yang akan menjelaskan apa yang terjadi di lepas pantai Jepang utara pada Selasa malam.

Seperti diketahui 28 menit setelah lepas landas dengan tiga F-35 lainnya dari pangkalan udara Misawa di prefektur Aomori untuk penerbangan pelatihan malam, jet itu hilang dari radar militer sekitar pukul 7:27 malam waktu setempat.

Operator radar yang melacak jet menerima pesan pembatalan pelatihan dari pesawat yang hilang sebelum menghilang sekitar 135 km timur pangkalan. Tidak ada komunikasi dari pilot yang mengindikasikan adanya masalah dengan pesawat.

Jepang mau tidak mau harus mengambil bangkai pesawat meski berada sangat dalam. Selain untuk mengetahui penyebab kecelakaan juga untuk menjaga agar jangan sampai pesawat itu jatuh ke negara lain.

Untuk misi ini militer mungkin harus menyewa perusahaan penyelamat laut dengan kapal selam yang mampu memulihkan rongsokan dari air yang dalam. Para kandidat termasuk dua perusahaan penyelamatan laut terbesar di Jepang.

Kandiat pertama adalah Fukuda Salvage and Marine Works yang sejak seabad lalu telah bekerja memulihkan kapal perang yang rusak selama perang Rusia-Jepang. Calon lain adalah Nippon Salvage yang masih terkait dengan Mitsubishi Heavy Industries, perusahaan yang merakit F-35 di Jepang.

“Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan operasi penyelamatan tergantung pada banyak faktor dan  tidak mungkin untuk mengatakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan F-35,” kata seorang pejabat Fukuda Salvage seraya menambahkan bahwa akan dibutuhkan lebih dari beberapa hari .

Kondisi jet tempur bermesin tunggal tersebut mungkin akan menjadi faktor terbesar dalam merencanakan operasi penyelamatan, kata seorang insinyur di Nippon Salvage.

“Utuh itu bisa ditarik oleh crane, tetapi jika itu rusak maka submersible harus mengumpulkan fragmen,” katanya kepada Reuters. “Pertanyaannya adalah apakah kamu ingin mengumpulkan semua bagian.”