Perkembangan itu terjadi beberapa hari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggarisbawahi bahwa AS telah gagal untuk menawarkan kesepakatan pada sistem pertahanan udara Patriot-nya yang sebanding dengan yang ditawarkan oleh Rusia untuk sistem rudal S-400; menurut Erdogan, Ankara akan mendapatkan pasokan S-400 pada Juli.
Beberapa pejabat Kementerian Luar Negeri dan Pentagon dilaporkan marah dengan Presiden Donald Trump yang dianggap gagal mengeluarkan ultimatum yang sulit ke Ankara terkait pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia.
ABC News mengutip beberapa sumber yang mengetahui situasi tersebut melaporkan Senin 8 April 2019 bahwa Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan penjabat Menteri Pertahanan Patrick Shanahan, yang telah berulang kali menyuarakan keprihatinan bahwa Turki akan membeli S-400 daripada pencegat rudal Patriot buatan Amerika.
“Selama berbulan-bulan, mereka telah memperingatkan Turki agar tidak memilih sistem rudal Rusia bahwa itu tidak sesuai dengan sistem pertahanan NATO”, kata sumber itu.
Selain itu, sumber menunjuk percakapan telepon 22 Februari 2019 antara Erdogan dan Trump, di mana Presiden Turki diduga menegur Trump bahwa Kongres Amerika telah melakukan “pelanggaran inkonstitusional” pada kekuatan eksekutif Presiden dengan mengeluarkan sanksi terhadap Ankara atas kesepakatan S-400 di bawah Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).
Menurut dua pejabat itu, Trump kemudian menjawab bahwa dia akan berbicara dengan Kongres. “Tanggapan presiden tidak terjebak sehingga Erdogan melihat apa yang dipertaruhkan,” kata pejabat lain yang mengetahui percakapan telepon tersebut. Gedung Putih belum mengomentari laporan ABC News.
Berbicara pada konferensi pers setelah pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin, Erdogan menekankan bahwa keputusan Turki untuk membeli S-400 adalah “hak berdaulat” negara itu dan bahwa tidak ada yang punya hak untuk meminta Ankara meninggalkan kesepakatan dengan Moskow.
Sebelumnya, dia mengatakan Amerika telah gagal untuk memberikan perjanjian pada sistem pertahanan udara Patriot sebanding dengan kesepakatan S-400 baik dalam harga, sistem pembayaran maupun transfer teknologi.
“Kami telah menyelesaikan kesepakatan pada S-400. Kami menawarkan Amerika untuk membeli Patriot mereka, tetapi mereka gagal memberi kami penawaran yang tepat. Jadi sekarang kesepakatan S-400 mulai berjalan dan kami menunggu pasokannya pada bulan Juli, ” kata Erdogan dilansir Sputnik.