Mohsen Rezaei, seorang komandan senior di Korps Pengawal Revolusi Islam atau Islamic Revolution Guards Corps (IRGC) Iran, memperingatkan Angkatan Laut Amerika untuk menjaga kapal-kapalnya, termasuk kapal induk jauh dari kapal cepat IRGC di perairan Teluk.
“Tuan Trump, katakan pada kapal perang Anda untuk tidak lewat dekat kapal Pengawal Revolusi,” katanya sebagaimana dilaporkan kantor berita ISNA Selasa 9 April 2019.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Washington secara resmi menunjuk IRGC sebagai organisasi teroris. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut tindakan Amerika ini sebagai langkah yang berakar pada “dendam” Amerika terhadap IRGC.
“IRGC adalah garda depan baik di lapangan menghadapi musuh di perbatasan [Iran] dan bahkan beberapa ribu kilometer jauhnya [di Suriah] serta di medan perang politik melawan musuh,” kata Khamenei.
Merujuk pada langkah Amerika untuk memasukkan daftar hitam ke IRGC, Khamenei mengatakan bahwa “kejahatan semacam itu tidak akan mengarah ke mana pun” dan bahwa “Tipu daya mereka akan kembali ke diri mereka sendiri, musuh-musuh Republik Islam – seperti Trump dan para idiot di pemerintah Amerika- sedang bergerak ke bawah batu ”.
Kepala IRGC Mohammad Ali Jafari keputusan Washington “cukup menggelikan karena Pengawal Revolusi ada di hati orang-orang”.
Jafari juga berjanji bahwa “Pengawal Revolusi akan meningkatkan kemampuan defensif dan ofensif di tahun mendatang”.
Sebelumnya, Dewan Keamanan Tertinggi Iran dilaporkan menunjuk Central Command (CENTCOM) dan pasukan terkait sebagai organisasi teroris.
“Sebagai tindakan pembalasan terhadap keputusan ilegal Amerika, Iran menyatakan rezim Amerika sebagai negara yang mendukung terorisme dan CENTCOM serta pasukan yang terkait sebagai kelompok teroris,” kata pernyataan dewan keamanan.