Angkatan Darat Rusia akhirnya akan mulai menerima senapan serbu Kalashnikov baru yang dibangun untuk kaliber 5,45 × 39 mm dan 7,62 × 39 mm setelah kontrak yang ditunggu-tunggu ditandatangani dengan Kalashnikov Concern.
Kementerian Pertahanan Rusia dan Kalashnikov menandatangani kontrak tiga tahun untuk pasokan 150.000 AK-12 dan AK-15 Kantor berita Interfax melaporkan bahwa tentara Rusia akan menerima 50.000 senapan serbu tujuan umum AK-12 dan AK-15 pada tahun 2019, 2020 dan 2021.
Menurut beberapa laporan media, senjata baru itu telah digambarkan sebagai penerus senapan serbu AK-47 era Soviet yang terkenal, yang mana nama Kalashnikov sangat erat kaitannya. Diharapkan bahwa senapan serbu Ak-12 akan menjadi dasar bagi angkatan bersenjata Rusia.
Senapan serbu militer serba guna yang baru dirancang dan diproduksi oleh Kalashnikov Concern (sebelumnya Izhmash). Ini adalah salah satu turunan modern dari seri senapan serbu AK-Pattern Rusia. Senapan serbu menerima indeks baru GRAU 6P70 (kaliber AK-12 5,45 mm) dan 6P71 (kaliber AK-15 7,62 mm).
Pada 20 Desember 2018 lalu, portal Media Kalashnikov mengumumkan bahwa mereka telah memulai pengiriman pertama senapan serbu AK-12
AK-12 dikembangkan sebagai bagian dari program “Ratnik” sebagai elemen dari set peralatan yang menjanjikan bagi para prajurit Angkatan Bersenjata Rusia.
Concern mencatat bahwa Kementerian Pertahanan Rusia masih satu-satunya pelanggan AK-12, yang secara bertahap akan menggantikan AK-74M di tentara. Tetapi, menurut laporan Qatar telah mendapatkan AK-12 yang dipamerkan dalam sebuah parade untuk menandai Hari Kemerdekaan negara itu pada tanggal 18 Desember. Qatar mengungkapkan dirinya sebagai pengguna eksportir pertama yang dikenal dari senapan serbu Kalashnikov AK-12 buatan Rusia.
Baca juga: