Aegis Ashore Jepang Tak Diberi Kemampuan Menembak Pesawat dan Rudal Jelajah
Aegis Ashore

Aegis Ashore Jepang Tak Diberi Kemampuan Menembak Pesawat dan Rudal Jelajah

Sistem pencegat rudal berbasis darat Aegis Ashore yang dikembangkan di Amerika dan diinstal Jepang tidak akan memiliki peralatan Cooperative Engagement Capability  (CEC) untuk pertahanan udara.

Peralatan CEC memungkinkan pesawat peringatan dini, perusak Aegis dan lainnya untuk berbagi data posisi terkait pesawat musuh, rudal jelajah dan target intersepsi lainnya, yang mengarah ke rentang pencegat yang lebih besar dan respons yang lebih cepat terhadap ancaman.

Japan Times mengutip sumber informasi Minggu 7 April 2019 melaporkan tanpa CEC, sistem Aegis Ashore Jepang akan semata-mata dirancang untuk pertahanan melawan rudal balistik, tidak mampu pertahanan terhadap pesawat tempur atau rudal jelajah, kata sumber informasi.

Menginstal peralatan CEC dapat dipertimbangkan di masa depan karena merupakan fitur yang diinginkan, tetapi tidak ada rencana untuk melakukannya saat ini. Sumber lain mengatakan peralatan CEC akan menyebabkan biaya tambahan puluhan miliar yen.

Untuk efektivitas biaya, pemerintah Jepang berencana untuk menggunakan kapal perusak Aegis dan rudal darat ke udara untuk menangani serangan terhadap unit Aegis Ashore dan target terdekat

Pemerintah sedang berencana mengerahkan unit Aegis Ashore di prefektur Akita dan Yamaguchi. Keduanya menghadapi Laut Jepang, yang memisahkan negara dari Semenanjung Korea. Unit Aegis Ashore yang dibayangkan pada awalnya diharapkan mencakup peralatan CEC.

Sebuah sumber militer Amerika mempertanyakan rencana Jepang untuk membatasi penggunaan sistem Aegis Ashore setidaknya pada awalnya untuk pertahanan rudal balistik, mengklaim bahwa perlu bagi Jepang untuk tidak hanya menanggapi ancaman rudal balistik Korea Utara tetapi juga memperkuat kemampuan pertahanan udaranya. untuk mengatasi ancaman dari China.

Biaya besar yang terkait dengan sistem Aegis Ashore mungkin telah membuat pemerintah enggan mengadopsi peralatan CEC. Kementerian Pertahanan Jepang sudah mendapat kecaman setelah merevisi estimasi biaya pengenalan dari sekitar 80 miliar Yen menjadi 134 miliar Yen per unit atau sekitar Rp10 menjadi Rp17 triliun.

Baca juga:

Aegis Makin Diminati