Bomber Amerika dan China Melenturkan Otot di Atas Jalur Laut Penting
B-52 Amerika

Bomber Amerika dan China Melenturkan Otot di Atas Jalur Laut Penting

Beberapa hari setelah China mengirim setengah lusin pembom ke Pasifik untuk latihan militer, pembom Angkatan Udara B-52 dan pesawat tempur F-15 Amerika bergabung dengan pesawat Jepang untuk latihan bersama.

The Japan Times mengutip juru bicara Angkatan Udara Amerika Serikat dan dikutip Business Insider 5 April 2019 melaporkan dua pembom jarak jauh B-52H Stratofortress dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam bergabung dengan F-15 Eagle dari Pangkalan Angkatan Udara Kadena untuk latihan dengan Angkatan Udara Bela Diri Jepang Kamis 4 April 2019.

Data pelacakan pesawat untuk B-52 menunjukkan pesawat terbang melalui Selat Miyako saat mereka menuju Jepang Barat.

Selat Miyako adalah jalur air yang strategis antara pulau-pulau Jepang Miyako dan Okinawa, yang menyediakan rute utama bagi angkatan laut China ke Samudra Pasifik.

H-6G

Latihan-latihan yang dilakukan Kamis, seperti yang dilakukan pada 20 Maret, dilaporkan merupakan bagian dari misi Keberadaan Bomber Berkelanjutan atau Continuous Bomber Presence Komando Pasifik Amerika, yang telah dilakukan sejak 2004. Penerbangan bomber dan latihan bersama dilakukan secara teratur untuk mencegah agresi.

Pelatihan bersama di sekitar Jepang Barat mengikuti aktivitas militer China yang substansial di daerah itu awal pekan ini.

Sabtu lalu, bomber jarak jauh H-6K Xian China bersama pesawat intelijen elektronik Tupolev Tu-154MD dan setidaknya dua jet tempur terbang melalui Selat Miyako.

Dua hari kemudian, dua pembom serangan maritim H-6G yang didukung oleh pesawat perang elektronik Y-9JB dan pesawat pengintai terbang melalui selat yang sama. Jepang menggerakkan jet tempur untuk mencegat pesawat tersebut.

Jenis-jenis penerbangan ini menjadi semakin umum ketika Cina meningkatkan tempo penerbangan pembom ke Pasifik Barat.

“Tentara Pembebasan Rakyat China telah dengan cepat memperluas wilayah operasi pembomnya, mendapatkan pengalaman di wilayah-wilayah maritim yang kritis dan kemungkinan pelatihan untuk serangan terhadap target Amerika dan sekutu,” kata Departemen Pertahanan Amerika dalam laporan tahunannya tentang kekuatan militer China sebagaimana dikutup Business Insider.

“PLA dapat terus memperluas operasinya di luar rantai pulau pertama, menunjukkan kemampuan untuk menyerang pasukan Amerika dan sekutu dan pangkalan militer di Samudra Pasifik barat, termasuk Guam,” kata laporan itu.

Baca juga:

H-6K China, Bagaimana Asal-Usul dan Kemampuan Bomber Ini?