Laporan yang menyebutkan bahwa Amerika telah memastikan tidak ada F-16 Pakistan ditembak jatuh saat pertempuran 27 Februari diremehkan oleh India. Mereka tetap ngotot berhasil menembak jatuh jet tempur yang dibangun Lockheed Martin tersebut.
Sebelumnya dua pejabat senior pertahanan Amerika yang memiliki pengetahuan tentang situasi tersebut mengatakan kepada Foreign Policy bahwa Amerika baru-baru ini telah menghitung F-16 Islamabad dan tidak menemukan satu pun yang hilang.
Para ahli pertahanan India telah membantah laporan yang mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya tersebut. Mereka mengatakan bahwa Amerika belum mencapai kesepakatan tentang MiG 21 Bison buatan Rusia yang kemungkinan mencetak hit atas F-16.
Raveesh Kumar, juru bicara Kementerian Luar Negeri India sekali lagi menegaskan bahwa Pakistan telah menggunakan F-16 dan sesuai pemahaman antara Amerika dan Pakistan, “ini seharusnya tidak dilakukan”.
Sementara para ahli India telah menyatakan keraguan atas laporan para ahli Amerika dan mengatakan bahwa itu mungkin dilakukan dengan sebuah agenda. “Setiap orang memiliki agenda,” kata Marsekal Udara (purn) Anil Chopra kepada Sputnik Jumat 5 April 2019.
Analis militer lain mengatakan bahwa Amerika tidak dapat menerima MiG 21B tua berhasil menembak F-16.
“Pernyataan seperti itu tetapi jelas bahwa mereka tidak dapat menerima skor MIG 21 B atas F-16? Fakta bahwa analis angkatan udara mereka sedang melakukan perdebatan untuk menarik alasan kegagalan F-16 dalam pertempuran udara ini adalah kisah lainnya! ” kata Vengalil Venugopal, seorang analis pertahanan senior dalam tweeted-nya.
“Artikel ini didasarkan pada setengah kebenaran dan dugaan. Tidak ada pejabat militer Amerika yang disebutkan namanya. Ada bias anti-India yang jelas dalam artikel tersebut untuk menggerakkan narasi dengan maksud untuk menciptakan keraguan dan mencoba mempengaruhi pemilih India,” kata Anil Chopra lagi.
Sebelumnya Foreign Policy melaporkan dari penghitungan armada yang dilakukan oleh Amerika tidak ada F-16 Pakistan yang hilang.
“Ada kemungkinan bahwa dalam panasnya pertempuran, Varthaman, yang menerbangkan MiG-21 Bison mampu mengungci F-16 Pakistan, menembak, dan benar-benar yakin ia berhasil menembak jatuh. Tetapi perhitungan, yang dilakukan oleh otoritas Amerika di Pakistan meragukan versi New Delhi dari peristiwa, menunjukkan bahwa otoritas India mungkin telah menyesatkan masyarakat internasional tentang apa yang terjadi hari itu,” demikian tulis Foreign Policy Jumat 5 April 2019.
Salah satu pejabat senior pertahanan Amerika yang memiliki pengetahuan langsung tentang penghitungan armada F-16 Amerika mengatakan bahwa Pakistan mengundang Amerika Serikat untuk menghitung secara fisik pesawat F-16 setelah insiden itu sebagai bagian dari perjanjian pengguna akhir yang ditandatangani ketika penjualan militer asing diselesaikan.
Secara umum dalam perjanjian seperti itu, Amerika Serikat mengharuskan negara penerima untuk mengizinkan pejabat Amerika memeriksa peralatan secara teratur untuk memastikan bahwa peralatan itu diperhitungkan dan dilindungi.
Beberapa pesawat tidak segera tersedia untuk diperiksa karena konflik, sehingga personel Amerika membutuhkan beberapa minggu untuk mendapatkan jumlah pasti. “Tapi sekarang penghitungan telah selesai, dan semua pesawat hadir dan dicatat,” kata pejabat itu.
Seorang pejabat senior pertahanan Amerika kedua yang juga mengetahui tentang penghitungan itu mengkonfirmasi bahwa pihak berwenang Amerika di lapangan menemukan bahwa tidak ada pesawat F-16 Pakistan yang hilang.